Evaluasi Capaian Pembangunan 2023: Beberapa Target Tak Tercapai
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, menyampaikan capaian indikator pembangunan 2023. Capaian pemerintah ini disandingkan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 serta Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2024.
“Apa yang kami sampaikan di sini bersama kawan-kawan ada baseline tahun 2019, capaian tahun 2023, dan target RPJMN (2020-2024), dan RKP (2024)," jelas Rachmat saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, di Jakarta, pada Rabu (13/11/2024).
"Pada saat ini, sedang kami lakukan evaluasi (hasil capaian pembangunan) dan dengan basis evaluasi itu, kami merencanakan akan melakukan apa yang menjadi visi-misi pemerintahan baru. Apa yang kita kerjakan bersama adalah kelanjutan dari pemerintahan-pemerintahan sebelumnya,” ujarnya lagi.
Rachmat mengungkapkan bahwa seluruh indikator dalam kategori perekonomian diperkirakan tidak tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Untuk Pertumbuhan Ekonomi, capaian tahun 2023 sebesar 5,05 persen, sementara baseline tahun 2019 adalah 5,02 persen. Adapun target dalam RPJMN 2020-2024 berkisar antara 6,2-6,5 persen dan RKP 2024 sebesar 5,3-5,7 persen, yang berarti indikator ini diperkirakan tak tercapai hingga akhir tahun.
Indikator lainnya, yaitu Pertumbuhan Investasi, menunjukkan capaian 2023 sebesar 4,4 persen dengan baseline 2019 sebesar 4-5 persen. Target dalam RPJMN 2020-2024 untuk indikator ini adalah 6,6-7 persen, dan RKP 2024 sebesar 6,2-7 persen.
Begitu pula dengan indikator Share Industri Pengolahan, yang memiliki baseline 2019 sebesar 19,7 persen dengan capaian 18,67 persen, serta target RPJMN 21 persen. Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga diperkirakan tidak tercapai, dengan capaian 2023 sebesar 5,32 persen, sedangkan target RPJMN adalah 3,6-4,3 persen dan RKP 5-5,7 persen.
Terkait kesejahteraan sosial, tiga indikator diprediksi tak tercapai, sementara satu indikator diperkirakan sesuai dengan target. Tingkat Kemiskinan memiliki baseline 9,22 persen dengan capaian 9,36 persen, RPJMN 6-7 persen, dan RKP 6,5-7,5 persen. Indeks Rasio Gini dengan baseline 0,38, capaian 0,388, RPJMN 0,36-0,374, dan RKP 0,374-0,377. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tercatat dengan baseline 71,92 persen dan capaian 73,55 persen, meskipun target RPJMN adalah 75,54 persen, dan RKP 73,99-74,02 persen.
Indikator Nilai Tukar Petani (NTP) tercatat sesuai target, dengan baseline 100,90, capaian 112,46, dan target RPJMN 105, serta RKP 105-108.
Dalam kategori energi dan pangan, ada dua indikator yang tercapai targetnya, namun sisanya tidak sesuai dengan sasaran. Indikator Pola Pangan Harapan tercapai dengan capaian 94,1, sedangkan target RPJMN dan RKP adalah 95,2. Namun, indikator Ketersediaan Beras diperkirakan tidak tercapai, dengan capaian 38,32 juta ton dari target RPJMN 46,8 juta ton dan RKP 46,84 juta ton.
Sama halnya dengan indikator Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi nasional yang hanya tercapai 13,21 persen, jauh dari target RPJMN 23 persen dan RKP 19,5 persen.
Terkait Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), capaian telah sesuai dengan target, dengan baseline 24,92 persen dan capaian 27,82 persen pada 2022, sementara target RPJMN dan RKP masing-masing adalah 27,27 persen.
Dalam kategori sumber daya manusia, dua indikator diperkirakan tercapai sesuai target. Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Usia 16 Tahun ke Atas tercatat dengan baseline 8,75 tahun dan capaian 9,13 tahun, sementara target RPJMN adalah 9,18 tahun dan RKP 9,29 tahun. Angka Kematian Ibu (AKI) juga tercatat menurun, dengan baseline 2015 sebesar 305 per 100 ribu kelahiran, capaian 2020 sebesar 189, dan target RPJMN serta RKP masing-masing 183 per 100 ribu kelahiran.
Namun, dua indikator lain diperkirakan tidak tercapai, yaitu Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi (IPT) dengan baseline 30,28 persen dan capaian 31,45 persen, sedangkan target RPJMN adalah 37,63 persen dan RKP 32,28 persen. Prevalensi Stunting pada Balita tercatat dengan baseline 27,67 persen dan capaian 21,5 persen, sementara target RPJMN dan RKP masing-masing adalah 14 persen.
“Demikian evaluasi capaian yang kami sempat catat. Semua yang menjadi bagian yang kami sampaikan tadi kita buat dalam buku peringkasan evaluasi kinerja RPJMN 2020 hingga 2024. Ini merupakan kinerja makro dan agenda pembangunan yang telah disusun oleh rekan-rekan kami,” kata Rachmat.(*)