Kasus Intimidasi di SMAK Gloria 2 Surabaya: Ivan Sugianto Jadi Sorotan Publik
Nama Ivan Sugianto mendadak viral setelah diduga terlibat dalam tindakan intimidasi terhadap seorang siswa di SMAK Gloria 2 Surabaya. Kejadian ini menjadi perbincangan panas setelah Ivan disebut meminta seorang murid untuk sujud dan menggonggong di hadapan umum.
Tindakan Ivan Sugianto tersebut menyebabkan trauma pada siswa yang terlibat serta membuat ibu korban pingsan hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Isu ini pertama kali mencuat melalui unggahan akun X @LexWu_13, yang mengonfirmasi bahwa sang ibu korban mengalami shock dan dirawat di rumah sakit.
"Kalau dibilang ibu korban yang diminta sujud dan menggonggong sampai masuk rumah sakit karena shock nggak kuat lihat anaknya dipaksa sujud dan menggonggong, itu benar adanya!" tulis akun tersebut.
Dalam video yang viral, Ivan terlihat memaksa seorang siswa bernama Ethan untuk melakukan tindakan tersebut di lingkungan sekolah. Namun, menurut Lex Wu, video yang beredar hanyalah sebagian kecil dari kejadian sebenarnya.
"Jadi di video yang ramai itu nggak seberapa! Yang tidak direkam itu lebih parah!" tambahnya.
Netizen yang geram dengan kejadian ini langsung menandai akun Polrestabes Surabaya, menuntut agar kasus ini segera ditangani oleh pihak berwenang.
Sosok Ivan Sugianto yang Memicu Kontroversi
Setelah aksi kontroversialnya di sekolah, perhatian publik beralih ke sosok Ivan Sugianto. Ivan dikenal sebagai pengusaha yang memiliki bisnis klub malam di Surabaya. Namun, bukan hanya itu, Ivan juga memiliki latar belakang sebagai politikus.
"Ternyata 'papa pudel' seorang politikus, IG-nya langsung digembok," tulis akun X @Opposisi6890, menyebutkan bahwa Ivan segera mengunci akun Instagram-nya setelah kasus ini viral.
Dalam bio Instagram miliknya, Ivan mengklaim dirinya sebagai pengusaha sekaligus politisi. Selain itu, ia terlibat dalam berbagai bisnis lain, termasuk penjualan handphone dan gadget. Namun, identitas partai politik yang diikuti Ivan masih menjadi tanda tanya bagi banyak pihak.
Ivan juga diduga memiliki hubungan erat dengan sejumlah tokoh berpengaruh di Surabaya. Tersebar foto yang menunjukkan dirinya bersama seorang perwira TNI AD berpangkat Kolonel. Hal ini memicu spekulasi bahwa Ivan memiliki koneksi kuat yang membuatnya merasa berani melakukan intimidasi di sekolah.
Meskipun banyak bukti yang sudah beredar di media sosial, hingga kini belum ada tindakan hukum yang jelas terhadap Ivan Sugianto. Publik terus mendesak agar aparat penegak hukum bertindak tegas dan tidak terpengaruh oleh koneksi atau pengaruh yang mungkin dimiliki Ivan.(*)