Ivan Sugianto Akui Kesalahan dan Minta Maaf Usai Aksi Intimidasi di SMAK Gloria 2 Surabaya
Pengusaha asal Surabaya, Ivan Sugianto, akhirnya mengakui kesalahan besar yang membuat geger masyarakat Indonesia setelah melakukan tindakan intimidasi terhadap seorang siswa di SMAK Gloria 2 Surabaya.
Aksi Ivan Sugianto yang menyuruh seorang siswa berinisial E untuk sujud dan menggonggong di depan umum menjadi viral, memicu kemarahan publik.
Dalam permintaan maafnya yang diunggah dalam sebuah video melalui akun Twitter @LexWu_13, Ivan mengungkapkan penyesalan mendalam atas tindakannya. Ia mengakui bahwa perbuatannya tidak hanya berdampak pada dirinya sendiri, tetapi juga membuat keluarganya berada di bawah sorotan negatif.
“Untuk istri dan anak, papa minta maaf. Papa minta maaf atas perbuatan yang sudah membuat kalian malu,” ungkap Ivan dengan suara penuh sesal.
Ivan menjelaskan bahwa keputusannya untuk diam sejak insiden tersebut viral adalah karena proses introspeksi diri. Setelah menyadari betapa besar dampak dari arogansinya, ia berjanji untuk bertanggung jawab penuh dan berencana menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya.
“Saya akan segera menyerahkan diri ke Polrestabes Surabaya,” ujarnya dalam video tersebut.
Selain murid berinisial E, yang menjadi korban intimidasinya, orang tua siswa tersebut juga ikut menjadi sasaran tindakan arogansi Ivan. Dalam permintaan maafnya, Ivan menyampaikan penyesalan kepada E, keluarganya, serta masyarakat Indonesia atas kegaduhan yang disebabkan oleh perbuatannya.
“Permintaan maaf saya ini saya sampaikan ke SMAK Gloria 2, terutama ke E dan dua orang tuanya, dan masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang saya perbuat,” tambahnya.
Kepada publik, Ivan mengakui kesalahannya dan berharap dapat memperoleh pengampunan dari Tuhan dan masyarakat. Ia menyadari bahwa tindakannya tidak hanya menyakiti orang lain, tetapi juga telah mencoreng nama baik keluarganya.
Dalam permintaan maafnya, Ivan berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.(*)