Gelar Doktor Bahlil Ditangguhkan, Netizen Singgung Gelar Abal-abal Raffi Ahmad: UIPM Nggak Ikut Langkah UI?

Universitas Indonesia Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia, Warganet Bandingkan dengan Raffi Ahmad

Universitas Indonesia (UI) telah menangguhkan gelar doktor yang diperoleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, setelah menuai kritik dari publik. UI menyampaikan permintaan maaf secara tertulis melalui Ketua Majelis Wali Amanat, Yahya Cholil Staquf, lewat Nota Dinas UI Nomor: ND-539/UN2.MWA/OTL.01.03/2024.

Penangguhan gelar doktor ini mendapat perhatian luas di media sosial, khususnya platform X. Beberapa warganet memberikan pujian kepada UI atas sikap tegasnya, namun tidak sedikit yang kemudian membandingkannya dengan artis Raffi Ahmad. Raffi Ahmad sebelumnya mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (Dr. HC) dari Universal Institute of Professional Management (UIPM), yang belakangan diketahui tidak memiliki bangunan kampus dan gelarnya tidak diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikudristek).

Seiring dengan penangguhan gelar doktor Bahlil Lahadalia, beberapa pengguna media sosial menyuarakan harapan agar gelar dari UIPM yang diterima Raffi Ahmad juga dicabut. Salah satu akun di X, @maz*_, menanggapi dengan cuitan, "Gelar doktoral Bahlil ditangguhkan UI bahkan UI-nya minta maaf sama masyarakat. Aneh kalau yang punya gelar abal-abal masih ngotot dipake di tiap acara formal wkwk."

Meski tidak menyebutkan nama Raffi Ahmad secara langsung, cuitan tersebut banyak mendapat tanggapan. Beberapa warganet membandingkan sikap UI yang menangguhkan gelar Bahlil dengan universitas yang memberikan gelar kepada Raffi Ahmad. Salah satu komentar dari akun @win_ menyebut, "Kalau UI(PM) nggak mengikuti langkah UI kah untuk menangguhkan Honoris Causa Raffi Ahmad?"

Sejumlah warganet lainnya menilai bahwa jika universitas yang memberikan gelar kepada Raffi Ahmad tidak jelas keberadaannya, penangguhan gelar seperti yang dilakukan UI terhadap Bahlil Lahadalia tidak akan terjadi.

Cuitan terkait hal ini menjadi viral dan mendapatkan banyak respon dari netizen, yang menilai bahwa kasus gelar doktor ini mencerminkan ketidakpastian seputar penghargaan akademik yang tidak diikuti dengan standar yang jelas.(*)

Baca Juga