Viral Poster TNI Disandera Polisi dengan Ajakan Pilkada, Dituding Propaganda Ala PKI dan Dikecam Publik
Sebuah poster Pilkada Jateng 2024 yang menunjukkan gambar anggota TNI disandera dan diikat di kursi dengan seorang polisi bersenjata berdiri di belakangnya, kini menjadi viral di media sosial. Poster tersebut turut dilengkapi dengan ajakan untuk memilih pasangan calon Luthfi-Taj Yasin dalam Pilkada Jateng 2024, yang bertuliskan "Ayo Coblos Ahmad Luthfi". Unggahan ini memicu beragam reaksi keras dari warganet, dengan banyak yang menuding poster tersebut sebagai bentuk propaganda yang mengingatkan pada tindakan-tindakan PKI.
Foto yang beredar menunjukkan gambaran yang mengerikan, yakni seorang anggota TNI yang tampak disandera dan diikat di kursi, sementara polisi bersenjata berdiri di belakangnya. Poster tersebut mengajak publik untuk mendukung pasangan calon Luthfi-Taj Yasin. Poster ini pertama kali diunggah oleh akun TikTok yang mengatasnamakan relawan Ahmad Luthfi, seperti @relawanluthfi.solo dan @relawankomjenluthfi.
Unggahan poster ini kemudian mendapatkan berbagai kritik tajam dari warganet. Banyak yang mengecam poster tersebut, dengan beberapa menyebutnya sebagai propaganda yang dapat memecah belah persatuan dan kedamaian di masyarakat. Beberapa netizen juga menyebut poster tersebut sebagai propaganda ala PKI yang berbahaya.
"Seriusan Relawan Luthfi sampai posting gambar di mana seorang tentara diikat dan ada polisi bersenjata di belakangnya? Ini sudah keterlaluan dalam mendukung. Caranya sangat menghinakan dan bisa membenturkan dua institusi keamanan negara," tulis akun Twitter @AirinDatangLagi, (15/11).
Selain itu, akun Instagram @relawanluthfi.solo juga mendapatkan banyak kritik. Salah satu komentar di unggahan akun tersebut menulis, "Kok bisa ya membuat poster seperti ini? Ini bisa sangat berbahaya dan memecah belah kita sebagai bangsa."
Sementara itu, akun X @jhonsitorus_18 menegaskan bahwa poster tersebut mengingatkan pada cara-cara biadab yang pernah dilakukan oleh PKI di masa lalu. "Waspada propaganda ala PKI. Membuat foto TNI disandera oleh akun relawan Luthfi mengingatkan saya pada cara-cara keji PKI. Jangan sampai kita terpecah belah dengan tindakan seperti ini," tulis akun tersebut.
Tak hanya di media sosial, poster ini juga mendapat kecaman dari berbagai kalangan yang menilai bahwa tindakan seperti ini sangat tidak etis dan bisa memicu ketegangan di tengah masyarakat. Banyak yang mengingatkan bahwa kampanye yang sehat harus mengedepankan prinsip damai dan tidak menciptakan kegaduhan di masyarakat.
Hingga kini, belum diketahui siapa yang pertama kali mengunggah poster tersebut di TikTok atau siapa yang bertanggung jawab atas penyebarannya. Meskipun demikian, poster ini telah menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Di tengah polemik yang berkembang, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap konten-konten provokatif yang dapat merusak persatuan dan kedamaian. Pemerintah dan aparat terkait juga diharapkan untuk segera menyelidiki lebih lanjut mengenai asal-usul poster ini serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari dampak negatif yang lebih luas.(*)