Keputusan Universitas Indonesia (UI) untuk menangguhkan gelar doktor Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memicu perdebatan hangat di dunia maya.
Keputusan tersebut langsung menjadi sorotan publik di platform media sosial X, dengan ribuan warganet menyuarakan pendapat mereka terkait kelayakan gelar akademik Bahlil.
Topik ini segera menjadi trending, diiringi dengan berbagai opini tajam dari pengguna media sosial.
Beberapa warganet mempertanyakan validitas gelar akademik Bahlil, sementara yang lainnya mulai membandingkan kasus ini dengan isu lama mengenai ijazah Presiden Jokowi.
Salah satu akun, @Boediantar4, menulis sindiran, “Setelah gelar doktor Bahlil ditangguhkan, kapan giliran bongkar ijazah Jokowi dan ‘Fufufafa’?”
Sementara itu, pengguna akun @yanuarnugroho mengingatkan publik untuk tidak terburu-buru puas dengan penangguhan gelar tersebut. “Kita tunggu finalnya, apakah gelar itu akan tetap diberikan atau benar-benar dibatalkan. Tapi kalau sudah ditangguhkan, ya gelar DR itu nggak pantas lagi dipakai, bukan?” tulisnya pada Kamis, 14 November 2024.
Desakan untuk tindakan tegas pun terus mengalir, dengan beberapa pihak meminta agar Bahlil mundur dari jabatannya sebagai Menteri ESDM, Ketua Umum Partai Golkar, atau bahkan dari program Sumber Kesejahteraan Guna (SKSG) UI yang kini menjadi sorotan.
Salah satunya adalah akun @UmarsyadatHsb_, yang secara eksplisit mengajak Bahlil untuk mengundurkan diri. “Ini sejarah, UI baru kali ini menangguhkan kelulusan. Bahlil lebih baik mundur dan minta maaf ke publik, nggak malu apa?” tulisnya.
Kritik tajam terhadap Bahlil bahkan meluas melalui sebuah video viral yang memperlihatkan spanduk dengan wajahnya terpasang di Stasiun UI Depok.
Spanduk tersebut berisi parodi yang menawari jasa gelar akademik instan. Video ini diunggah oleh akun @Ryan_Fighter7, yang menambah ironi atas situasi yang tengah mencuat di mata publik.(*)