Reza Indragiri Lapor soal Akun Fufufafa dan Mobil Esemka ke Layanan Lapor Mas Wapres
Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, kembali memanfaatkan layanan pengaduan Lapor Mas Wapres untuk menyampaikan dua laporan. Setelah sebelumnya mengajukan pertanyaan terkait siapa pemilik akun Fufufafa, Reza kini mengajukan pertanyaan baru mengenai keberadaan mobil Esemka, sebuah mobil yang sebelumnya digadang-gadang sebagai karya anak bangsa.
Pada hari pertama peluncuran program Lapor Mas Wapres, Reza mengirimkan pertanyaan terkait pemilik akun Fufufafa. Sebelumnya, akun ini dikaitkan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang saat ini menjabat sebagai Wapres RI. Reza mengutip pernyataan pakar telematika Roy Suryo yang menyebutkan bahwa 99 persen kemungkinan akun Fufufafa dimiliki oleh Gibran.
"Roy Suryo menyebut 99 persen akun Fufufafa dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka. Benar demikian, mas?" tulis Reza dalam laporan yang dikirimkan melalui WhatsApp ke nomor pengaduan.
Namun, balasan yang diterima Reza dari layanan tersebut berupa pesan auto-reply yang menyatakan, "Terimakasih atas laporan anda, kami akan segera merespons laporan anda." Reza mengungkapkan kekecewaannya terhadap respons tersebut, yang dirasakannya tidak memadai.
"Balasan tersebut seperti pesan otomatis, tidak ada tindak lanjut atau solusi terkait laporan saya," kata Reza.
Pada hari berikutnya, Reza kembali mengajukan laporan baru. Kali ini, ia bertanya mengenai mobil Esemka, yang beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan sebagai mobil nasional. Laporan tersebut dibuat ketika Reza sedang menunggu kereta di Stasiun Manggarai, Jakarta. Ia merasa perlu menyampaikan keluhan setelah merasakan ketidaknyamanan saat naik kereta.
"Kan menderita nih naik kereta, penuh sesak, berjubel, padat, naik ke atas capek, turun ke bawah letih. Enak betul yang orang-orang yang naik mobil pribadi," ungkap Reza.
Berangkat dari perasaan tersebut, Reza kembali mengirimkan laporan melalui Lapor Mas Wapres dan menanyakan beberapa hal mengenai mobil Esemka, seperti di mana pabrik dan dealer mobil tersebut, harga mobil Esemka, serta lama waktu indent-nya. Ia juga bertanya mengapa Esemka tidak digunakan sebagai mobil dinas untuk Wakil Presiden.
"Mas Wapres, bagaimana sebetulnya keberadaan mobil Esemka? Di mana pabrik dan dealernya? Berapa harganya? Berapa lama indent-nya? Kenapa Esemka tidak dijadikan sebagai mobil dinas wapres?" tulisnya dalam pesan.
Namun, laporan kedua yang dikirimkan Reza juga tidak mendapatkan respons. "Anehnya, boro-boro ada solusi, boro-boro ditanggapi. Hari ini, sepertinya WhatsApp saya yang satu itu tidak dibuka sama sekali," kata Reza, yang merasa frustrasi dengan pelayanan yang diterimanya.
Reza menyarankan agar program Lapor Mas Wapres segera mengeluarkan press release untuk mengumumkan hasil-hasil yang telah dicapai sejak peluncurannya. "Coba hari ini bikin press release, 'Baru tiga hari diluncurkan, laporan yang kami terima dari masyarakat sudah jutaan.' Itu kan menunjukkan tafsiran positifnya, nanti masyarakat percaya pada wapres," ujar Reza.
Layanan Lapor Mas Wapres sendiri merupakan inisiatif dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang diumumkan pada 10 November 2024. Program ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat Indonesia menyampaikan keluhan dan masalah yang mereka hadapi, baik melalui WhatsApp maupun langsung datang ke Istana Wakil Presiden.
Layanan pengaduan ini dibuka pada hari Senin hingga Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB, dengan pembatasan 50 aduan per hari untuk jalur tatap muka. Di Istana Wakil Presiden, warga dapat mengajukan aduan yang kemudian akan diproses oleh tim Setwapres selama 14 hari kerja.(*)