**Berani Sentuh Mantan Menteri? Menko Budi Gunawan Tantang Polri Bongkar Kasus Judi Online di Komdigi**

 

Budi Gunawan, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, mendukung Polri untuk mengusut tuntas skandal judi online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Ia memberikan sinyal agar penyelidikan ini tidak terhambat, bahkan jika itu berarti melibatkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi.

Dalam keterangannya, Budi Gunawan menyatakan dukungannya terhadap langkah Polri yang tengah mengungkap kasus ini dan menegaskan bahwa dirinya berada di belakang Polri dalam usaha membongkar sindikat judi online. “Kami menghormati langkah Polri, yang tengah bekerja keras mengungkap kasus ini hingga tuntas,” ujarnya.

Kasus ini mencuat setelah Polda Metro Jaya menangkap 18 orang yang diduga terlibat dalam bisnis judi online di wilayah Bekasi, di mana 10 di antaranya adalah pegawai dan staf Komdigi. Situasi ini mengejutkan publik, mengingat Komdigi seharusnya menjadi garda terdepan dalam dunia digital Indonesia.

Budi Gunawan mengimbau publik untuk bersabar karena Polri masih terus menggali dan mengembangkan penyelidikan terkait kasus ini. “Kita tunggu saja hasil investigasi lebih lanjut. Namun, kita juga harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” ungkapnya.

Budi Gunawan menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi terhadap mereka yang terlibat dalam kasus ini. “Kami tidak akan memberi toleransi. Ini sudah menjadi arahan jelas dari Presiden—semua akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.

Sementara itu, mantan Menko Polhukam Mahfud MD juga mengkritik kasus ini dan mendorong agar Budi Arie Setiadi diperiksa terkait dugaan keterlibatannya. Dalam pernyataannya di akun YouTube, Mahfud mengatakan bahwa penting untuk memeriksa mantan Menteri Kominfo tersebut guna memastikan apakah ia memiliki keterlibatan atau setidaknya mengetahui praktik yang dilakukan oleh anak buahnya yang kini menjadi pegawai Komdigi.

“Iya dong, seharusnya diperiksa. Bagaimana mungkin orang-orang seperti ini bisa lolos? Kenapa Anda merekrut mereka?” sindir Mahfud.

Baca Juga