Gesekan yang terjadi karena politik identitas selama Pemilu 2024 bisa diminimalisir. Sehingga pemilu kali ini berjalan damai dan menyenangkan.
“Saya kira residu atau perpecahan akibat perbedaan dan politik identitas pada pesta demokrasi kali ini sangat kecil. Pada tahun ini saya lihat baik baik saja, tidak ada yang signifikan dalam menggunakan identitas keagamaan,” kata Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo dikutip Selasa (5/3).
Menurut Wibowo, konsep moderasi beragama sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia. Masyarakat dinilai sudah semakin dewasa. Sehingga imbauan yang telah disampaikan Menteri Agama terkait tidak menggunakan politik identitas pada pesta demokrasi kali ini sampai pada masyarakat.
Ia mencontohkan, bahwa Menag juga mengeluarkan surat edaran terkait khotib jumat yang diimbau untuk menyebarkan pesan-pesan kedamaian menjelang pemilu.
“Itu salah satunya dari Bimas Islam, bimas-bimas yang lain juga melakukan hal yang sama guna menjaga kedamaian saat pemilu,” kata Wibowo.
“Imbauan yang disampaikan pak Menteri saya rasa mengena di masyarakat. Buktinya tidak ada satu pun yang perlu dikhawatirkan, dan saya rasa semuanya masih dalam batas normal,” kata Wibowo.