Pasar keuangan Indonesia pekan depan akan dibanjiri berbagai sentimen. Terutama mengenai keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) dan Bank Indonesia.
Pengumuman suku bunga akan dilakukan pada Kamis, 21 Maret 2024. Para pelaku pasar memperkirakan suku bunga The Fed akan tetap di 5,5%.
Sementara pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada Juni 2024. Berdasarkan perangkat Fedwatch, probabilitas penurunan suku bunga pada Juni 2024 sebesar 55,2%. Sementara tetap sebesar 41,2%.
Foto: FEDWatch Fedwatch |
Sebab, Powell dan para pejabat The Fed lainnya akan terus mencermati berbagai data sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Sebelumnya, data makro AS yang rilis berada jauh dari ekspektasi dan dianggap negatif bagi para pelaku pasar.
Harga produsen (PPI) AS meningkat 0,6% pada periode Februari di tengah lonjakan harga barang seperti bensin dan makanan, yang dapat memicu kekhawatiran bahwa inflasi akan kembali meningkat.
Sementara Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 3,2% pada periode Februari, meleset dari ekspektasi pasar sebesar 3,1% yang sedikit lebih rendah dan lebih tinggi dari 3,1% pada periode Januari.
Inflasi yang lebih tinggi menambah tekanan pada The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi, sehingga membebani aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Hasil dari The Fed akan menjadi pertimbangan bagi Bank Indonesia dalam menentukan kebijakan suku bunganya.
Bank Indonesia sendiri akan dilakukan pada Selasa, 19 Maret 2024. Pasar memperkirakan suku bunga BI akan tetap di 6%.
Para pelaku pasar mungkin akan wait and see sampai pengumuman suku bunga dilaksanakan. Lebih dari itu, sampai sinyal mengenai pemangkasan suku bunga The Fed lebih jelas.
Mata investor juga akan tertuju kepada rilis ekonomi China yakni produksi industri dan penjualan ritel.
Produksi industri China pada Januari-Februari diperkirakan akan tumbuh 5% menurut konsensus Trading Economics. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan periode sebelumnya yakni 6,8%.
Sementara [penjualan ritel diperkirakan akan tumbuh 5,2% pada periode Januari-Februari.
Selain itu pada pekan depan investor akan fokus kepada tanggal cum date dividen beberapa emiten. Berikut jadwal cum date dari berbagai emiten besar.
BBTN cum date: 18 Maret 2024
BMRI cum date: 19 Maret 2024
SDRA cum date : 19 Maret 2024