Seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) PPTQ Al Hanifiyyah di Mojo, Kediri Jawa Timur bernama Bintang Balqis Maulana (14) meninggal dunia diduga akibat dianiaya seniornya.
Informasi yang beredar, Bintang dianiaya karena susah dinasihati. Salah satunya soal salat. Sebelum meninggal, ia dikabarkan tak ikut salat jemaah.
Hal tersebut kini menjadi sorotan publik. Salah satunya daei Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Apapun alasannya, menurutny penganiayaan tidak bisa dibenarkan. Apalagi membuat korban sampai meninggal.
“Tidak bisa dijadikan alasan pembenaran atas penganiyayaan yg menyebabkan korban sampai meninggal!” tegas Susi dikutip dari unggahannya di X, Jumat (1/3/2024).
Sampai saat ini, polisi telah menetapka. Empat tersangka. Mereka yakni MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar,dan AK (17) dari Kota Surabaya.
Mereka dikenakan Pasal 80 Ayat 3 tentang perlindungan anak, Pasal 170 dan Pasal 351 tentang penganiayaan berulang yang menyebabkan luka berat atau mati dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes PPTQAl Hanifiyyah, Fatihunada atau Gus Fatih mengaku tak tahu dugaan penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Bintang.
Gus Fatih mengaku mendapat laporan Bintang telah meninggal di rumah sakit akibat terpeleset di kamar mandi, Jumat (23/2) pagi dari santrinya yang juga sepupu korban, FTH.
Gus Fatih mengaku dirinya juga terkejut ketika melihat jenazah Bintang dalam kondisi penuh luka dan lebam, hingga mengucurkan darah.