Pembentukan koalisi menjadi strategi yang banyak dilakukan partai politik untuk memperoleh kekuatan politik yang cukup demi memenangkan pemilihan umum.
Pertanyaannya, apakah koalisi yang sudah dibentuk dalam pilpres akan sama dengan koalisi pada pilkada nanti?
Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, pada dasarnya koalisi dalam pilpres dan pilkada memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memenangkan kekuasaan.
Meskipun tujuannya sama, namun faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan koalisi dalam kedua konteks ini bisa berbeda.
"Beberapa daerah strategis seperti Jakarta misalnya, koalisi pilpres akan tetap sebangun dengan pilkada. Sementara daerah lain bisa jadi koalisi tidak selalu bulat," kata Andi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/3).
Analis politik Universitas Nasional itu membeberkan, dalam pilpres, koalisi seringkali melibatkan partai politik yang memiliki basis dukungan yang luas di tingkat nasional.
Sementara dalam pilkada, koalisi bisa jauh lebih fleksibel, dan dapat melibatkan partai-partai politik kecil atau partai lokal yang memiliki kepentingan spesifik di tingkat daerah.
"Ini karena pilkada di umumnya banyak daerah biasanya kandidat yang mencari partai. Sehingga pasangan bisa terjadi lintas koalisi," pungkasnya.