Produksi beras Indonesia diprediksi tembus hingga 10,71 juta ton pada periode Januari-April 2024. Potensi produksi padi pada 4 bulan pertama di 2024 akan menyentuh 18,59 juta ton gabah kering giling (GKG).
Namun demikian, Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), M. Habibullah menyebut, angka tersebut turun 3,95 juta ton GKG atau 17,54 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu, yaitu sebesar 22,55 juta ton gabah kering giling.
"Potensi produksi beras Januari 2024-April 2024 diperkirakan sebesar 10,71 juta ton atau mengalami penurunan 2,28 juta ton atau turun 17,52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu," terangnya di Jakarta, Sabtu (2/3).
Menurutnya, produksi beras pada Januari 2024 sebanyak 0,86 juta ton dan Februari 2024 naik ke 1,38 juta ton. Kemudian, produksi beras Maret diperkirakan melesat ke 3,54 juta ton. Hingga puncaknya pada April 2024 menyentuh 4,92 juta ton.
Habibullah menyatakan bahwa prediksi tersebut merupakan angka sementara. Sebab, data tersebut memakai luas panen Januari 2024 dan potensi luas panen Februari 2024-April 2024 serta rata-rata produktivitas subround (SR) I 2018-2023.
"Angka-angka potensi yang disampaikan itu berdasarkan fase tumbuh, kemungkinan bisa berubah, bergantung pada dinamika dalam dua bulan ke depan. Misalnya, ada terjadi kegagalan panen ini kan menyangkut aspek cuaca. Maka, potensi ini akan terkoreksi. Jadi, kita melakukan amatan setiap akhir minggu di bulan berjalan," tuturnya.