Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tekanan geopolitik yang dihadapi global saat ini berisiko menekan laju investasi di Tanah Air. Hal ini disampaikan oleh mantan pejabat Bank Dunia ini di dalam sambutannya di BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis (7/3/2024).
"Kondisi global masih dipenuhi dengan ketegangan geopolitik, yang ini tentu akan semakin menekan minat investasi," katanya, Kamis (7/3/2024).
Menurut Sri Mulyani, ketegangan geopolitik ini menciptakan fenomena yang dikenal dengan friendshoring. 'Friendshoring' adalah praktik perdagangan yang berkembang di mana jaringan rantai pasokan terfokus pada negara-negara yang dianggap sebagai sekutu politik dan ekonomi.
Friendshoring ini, katanya, membuat investasi tak lagi melihat soal profit, tetapi lebih kepada 'siapa teman, siapa lawan'.
"Investasi tidak lagi berdasarkan pada profitabilitas namun juga terjadi fragmentasi berdasarkan teman atau tidak teman, atau yang disebut friendshoring," ujar Sri Mulyani.
Tidak hanya itu, Sri Mulyani juga mengemukakan ancaman lainnya, yakni proteksionisme, suku bunga tinggi dikaitkan dengan stabilitas sistem keuangan, juga kinerja lembaga keuangan nonbank.
Dia menyebutkan, era suku bunga tinggi yang masih berlangsung lama turut menekan inflasi. Ditambah lagi proteksionisme, yang kemudian menekan manufaktur di berbagai belahan dunia. Ditunjukkan oleh indeks manufaktur, PMI, seperti di negara-negara Eropa, sampai saat ini masih kontraktif.
"Ini semua kenapa GDP global tahun 2024 masih akan lemah atau belum pulih dibandingkan tahun lalu," jelasnya.