Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PDIP Kehilangan Dua Kursi di Sulsel, Tergeser Dominasi Gerindra

 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kehilangan dua kursi untuk DPR RI Sulsel. Dua petahana PDIP hampir dipastikan kandas.

Dua petahana adalah Samsu Niang di daerah pemilihan (dapil) Sulsel 1 dan dapil Sulsel 3, Sarce Bandaso Tandiasik. Keduanya tergeser akibat dominasi Gerindra.

Di dua dapil tersebut, Gerindra masing-masing mengunci dua kursi. Kemudian di dapil Sulsel II, Demokrat yang sebelumnya tak dapat kursi, kini kebagian jatah.

Analis politik Unhas Andi Lukman Irwan, mengemukakan ada karakteristik atau problem yang berbeda antara PDIP di dapil 2 dan dapil 3 sehingga kehilangan kursi. Di dapil 2 ada petahana Samsu Niang yang kelihatan ada gerakan politik yang menjadi prioritas.

Samsu Niang dinilai kelihatan mendorong lebih power full anaknya, Al Hidayat Samsu untuk lolos pertarungan DPD RI.

Sehingga, justru berdampak terbalik dengan Samsu Niang sendiri. Selain itu, PDIP juga dinilai kehilangan basis-basis pemilih. Terutama kelompok pendukung Jokowi yang mana berhasil direbut Gerindra.

Sehingga tantangan bagi PDIP juga adalah bagaimana melakukan proses kaderisasi politik. Sebab kelihatan, di antara sekian anggota legislatif yang mendapatkan kursi adalah kelompok-kelompok milenial.

"Jadi tantangan bagi PDIP dalam generasi politik sehingga memberikan kesempatan milenial ke depannya," kata Lukman.

Kemudian, PDIP kehilangan basis pemilih akibat pengaruh pilpres yang tak bersama Presiden Jokowi. Sehingga basis-basis pemilih di pedesaan misalnya, itu bergeser ke partai lain.

"Inilah yang membuat PDIP kehilangan loyalitas," ujarnya.

Begitupun di dapil Sulsel 3, basis-basis pendukung PDIP kemudian bermigrasi menjadi pendukung Gerindra.

"Kita lihat fenomena di dapil 1, 2 dan 3, Gerindra betul-betul bisa mendapatkan efek ekor jas dari pilpres," kata Irwan.

Kepuasan pemilih kepada Jokowi yang sebelumnya menjadi basis PDIP, kemudian condong menjatuhkan pilihan ke Gerindra dan Golkar. "Itu jelas terlihat, termasuk untuk perolehan kursi secara nasional," jelas Lukman.

Hal sama diungkapkan Andi Ali Armunanto. Analis politik Unhas itu juga menilai bahwa kegagalan dua petahana PDIP tersebut salah satunya dipengaruhi dominasi Gerindra.

Menurutnya, pergerakan Gerindra di Sulsel memang luar biasa dan sangat massif. "Pergerakan ini yang mendegradasi PDIP," katanya.

Hal ini lebih dikarenakan oleh kesamaan basis dan platform yang menyebabkan pergerakan Gerindra yang massif berakibat pada tergerusnya basis-basis PDIP. Disisi lain resistensi yang muncul terhadap PDIP menjelang pemilu juga berkontribusi bagi tumbangnya petahana PDIP.

Kemudian dipengaruhi polarisasi pemilih di pilpres. "Itu memberikan keuntungan yang besar bagi berupa efek ekor jas pada Gerindra," pungkas Ali. 

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved