Rasa kecewa mulai ditunjukkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden terhadap rekannya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam sebuah wawancara pada Senin (11/3), Biden mengaku tidak memiliki rencana bertemu Netanyahu dalam waktu dekat.
"Tidak," kata Biden kepada wartawan ketika ditanya apakah dia telah menjadwalkan pertemuan dengan Netanyahu, seperti dimuat Anadolu Ajansi.
Ketika ditanya apakah Biden berencana menjadwalkan pertemuan jauh-jauh hari dengan Netanyahu, dia berkata: “Kita lihat saja apa yang terjadi.”
Biden juga berkata tidak ketika ditanya tentang rencana pidatonya di Parlemen Israel atau yang biasa disebut Knesset.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas pada 7 Oktober yang dipimpin oleh kelompok Palestina Hamas yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Lebih dari 31.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan lebih dari 72.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 27 orang meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di Gaza akibat blokade Israel.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.