Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago menyambut baik rencana calon presiden terpilih Prabowo Subianto mengajak anak muda untuk berkontribusi sebesar-besarnya dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya salah satu bentuk pelibatan bisa dengan memasukkan menteri muda di kabinet pemerintahan baru, karena setengah dari penduduk Indonesia adalah anak muda hingga perlu keterlibatan anak muda di pemerintahan agar bisa ikut serta mengawal kepentingan masyarakat, khususnya anak muda.
“Kalau secara rencana tentu menarik karena memang menteri-menteri muda ini bukan hanya soal kebutuhan, karena secara demografi kan memang penduduk kita didominasi anak muda, banyak anak muda,” kata Arifki kepada wartawan, Minggu (3/3).
Arifki tidak heran karena selama ini Prabowo identik dan dekat dengan anak-anak muda yang ada di sekelilingnya sehingga pelibatan anak muda di pemerintahan baru nanti adalah langkah tepat.
Lanjut dia, anak muda bisa berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan hingga lapangan kerja yang menjadi kebutuhan generasi muda saat ini.
Untuk itu, pelibatan anak muda di kabinet kerja Prabowo-Gibran dipercaya memiliki kecakapan untuk mengurai masalah tersebut.
“Saya melihat bahwa kebutuhan-kebutuhan lapangan kerja, kebutuhan-kebutuhan pendidikan, pekerjaan ini juga beradaptasi dengan cara kerja anak muda,” terang dia.
“Tentu menteri-menteri muda paling tidak punya instrumen yang cukup menarik untuk menjembatani, untuk bisa menerima dan memahami apa yang dibutuhkan anak muda,” tegasnya.
Oleh sebab itu, dengan adanya kabar pelibatan anak muda di pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi peluang besar bagi anak muda tampil di panggung nasional.
Selain itu, pelibatan anak muda di pemerintahan baru mampu menjadi jembatan menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Maka dengan adanya segmentasi ini menteri muda ini punya peluang untuk menjadi menteri, apalagi kalau memang Prabowo-Gibran tentu mewakili anak muda harus mewakili juga kabinet anak-anak muda dan mensukseskan Indonesia Emas di 2045 nanti,” paparnya.
Terkait dengan pengalaman memimpin, Arifki memastikan pengalaman tidak menjadi syarat utama dalam bekerja untuk bangsa, apalagi jabatan menteri yang memiliki banyak bawahan dalam menyusun atau menyelesaikan program-program kerja untuk kesejahteraan rakyat. Buat Arifki, mentalitas menjadi modal utama bagi seseorang dalam memimpin.
“Yang terpenting kan sebenarnya kalau bagi saya anak muda atau orang tua tidak terlalu masalah, yang penting mentalitas dapat memahami, dan cenderung orang kan hidup dengan zamannya masing-masing, kita tidak bisa nafikan juga misalnya ketika kita kasih ruang kepada beberapa menteri yang usianya 70-an yang cara berpikirnya agak usang. Memang jelas itu kan kewenangan presiden, tapi kalau ada yang lebih baik kenapa tidak dipilih,” ungkapnya.
“Cara berpikir di tahun 2024 itu kan berbeda bukan berarti tidak benar ya pola pikir lama, penting juga bahwa yang didorong anak muda ini bukan hanya anak-anak muda yang berjasa di pemenangan Prabowo saja, tetapi anak muda yang memang layak, ada pos-pos yang strategis, punya latar belakang profesional,” tambahnya.
Dijelaskan Arifki, salah satu bukti perhatian Prabowo Subianto adalah menggandeng anak muda Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya, tongkat estafet pembangunan bangsa ini harus dikawal oleh golongan muda.
“Kalau mengenai anak muda ini memang penting jadi agendanya Pak Prabowo karena memang Pak Prabowo juga cukup konsentrasi dengan dia memilih anak muda. Ada beberapa faktor Prabowo memilih anak muda, dengan dia memilih Gibran itu kan salah satunya ada narasi ke sana, mempersiapkan generasi emas ke depan,” jelas dia.
Menurutnya banyak yang awalnya meragukan kemampuan anak muda, tetapi setelah diberikan amanah terbukti berprestasi dan mampu bekerja dengan baik.
“Kita cek apa yang terjadi di Solo, kan jadi ada modal kinerja juga, kita fokusnya ke sana Jadi bukan privilege dia itu anak Jokowi, secara pendidikan juga dia luar negeri artinya kita juga melihatnya kayak gitu,” bebernya.
Arifki pun berharap Prabowo konsisten dengan komitmennya dalam mengajak atau melibatkan anak muda dalam pemerintahannya menuju Indonesia Emas di 2045. Selain itu, Arifki juga berharap anak muda diambil dari kalangan profesional yang bisa bekerja.
“Toh kalau relawan tapi dia punya modal profesional, punya track record dan bukan kalangan politisi parpol karena parpol biasanya sudah punya atau menyodorkan politisi senior sebagai jatah,” paparnya lagi.
“Mending dipilih yang sangat profesional biar ruang profesionalnya dapat, ruang anak mudanya juga dapat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memberikan ruang sebesar-besarnya kepada anak muda untuk berkontribusi dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
"Pak Prabowo sering sampaikan, kita ini hanya jembatan untuk anak muda menuju Indonesia Emas 2045. Kita persiapkan saat ini untuk anak muda. Anak muda akan diberikan ruang lebih besar, lebih konkret dalam pembangunan menuju Indonesia emas," ujar Rosan.