Meski belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal pemenang Pilpres, namun berdasar quick count, Prabowo Subianto berhasil unggul jauh dari dua rivalnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, kekuatan Prabowo akan bertambah jika menarik Nasdem masuk kabinetnya.
Langkah itu perlu dilakukan, meski saat ini Koalisi Indonesia Maju yang mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terbilang sangat gemuk.
"Persoalannya bukan di partai koalisi, tetapi di Prabowo sendiri, jika ingin aman dari gangguan dan hambatan di parlemen, maka wajib hukumnya menambah kekuatan koalisi," kata Andi, kepada Kantor Berita Politik, di Jakarta, Kamis (7/3).
"Yang paling mungkin diajak dalam hal ini adalah Nasdem, kemudian Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," sambung analis politik Universitas Nasional itu.
Seperti diketahui, pasangan Anies-Muhaimin didukung Partai Nasdem, PKS dan PKB, serta Partai Ummat. Sementara Ganjar-Mahfud didukung PDIP, PPP, Hanura, dan Perindo.
Sedang Prabowo-Gibran didukung Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, PBB, Partai Gelora, dan Partai Prima.