Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris menyerukan gencatan senjata enam minggu antara Israel dan Hamas segera disahkan.
Pernyataan itu dikeluarkan Harris dalam pidatonya di Selma, Alabama, pada Senin (4/3), sambil mengkritik Israel atas kurangnya pengiriman bantuan ke Gaza.
“Mengingat besarnya skala penderitaan di Gaza, harus ada gencatan senjata segera setidaknya selama enam minggu ke depan, dan itulah yang saat ini sedang dibahas,” kata Harris.
Mengutip Digital Journal, komentar yang dilontarkan Wapres AS itu menjadi komentar terkuat yang disampaikan pejabat AS mengenai Israel sejak perang dimulai pada Oktober 2023 lalu.
Menurut keterangan seorang pejabat senior AS saat ini Israel telah menerima perjanjian gencatan senjata, yang akan mencakup penghentian permusuhan selama enam minggu, jika Hamas setuju untuk melepaskan sandera paling rentan yang ditahan.
"Kesepakatan itu akan mengeluarkan para sandera dan mendapatkan sejumlah besar bantuan,” kata Harris.
Lebih lanjut, Wapres AS itu juga menyerukan Hamas untuk segera menerima kesepakatan gencatan senjata tersebut menjelang bulan suci Ramadan pada pekan depan.
“Hamas mengklaim mereka menginginkan gencatan senjata. Ya, ada kesepakatan yang sedang dibahas. Dan seperti yang telah kami katakan, Hamas harus menyetujui kesepakatan itu," sambungnya.
Adapun seruan tersebut disampaikan setelah tentara Israel dilaporkan menembaki warga Gaza yang sedang mengantre bantuan makanan, yang menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal dunia, dan lebih dari 750 lainnya luka-luka.
Insiden tragis itu juga telah membuat AS segera mengirimkan bantuan pertamanya lewat jalur udara untuk warga Gaza sejak perang Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu.