Sinyal Menteri Keuangan Sri Mulyani tak akan lagi berada di kabinet dalam pemerintahan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin kuat. Empat nama disebut-sebut akan menjadi penggantinya.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Drajad Hari Wibowo yang pertama kali mengeluarkan isyarat bahwa bosnya tidak akan menggandeng Sri Mulyani di pemerintahan barunya. Drajad menuturkan Prabowo dan Sri Mulyani beda 'frekuensi'.
"Yang sering saya jawab adalah Pak Prabowo dan Mba Ani (Sri Mulyani) itu beda frekuensi, dalam arti punya beda pandangan mengenai arah kebijakan pembangunan," kata Drajad dikutip Senin, (4/3/2024).
Drajad menuturkan karena perbedaan itulah, dirinya menilai Prabowo dan Sri Mulyani tidak cocok. Akan tetapi, dia mengatakan politik Indonesia terbilang unik. Sehingga masih ada kemungkinan orang yang tadinya dianggap berseberangan pada akhirnya membuat koalisi bersama. Seperti kasus Prabowo yang menjadi Menteri Pertahanan Presiden Jokowi. "Jadi kalau kata Justin Bieber, never say never," ujarnya.
Nama-nama menteri yang akan mengisi kabinet Prabowo-Gibran mulai diperbincangkan setelah pasangan nomor urut 2 ini dinyatakan menang di semua hasil hitung cepat Pemilihan Presiden 2024. Hasil rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menunjukkan pasangan ini memperoleh suara di atas 55%. Artinya, besar kemungkinan Prabowo-Gibran akan memenangi Pilpres dalam satu putaran.
Meski belum resmi dinyatakan sebagai pemenang, rumor mengenai persiapan Prabowo-Gibran dalam menyusun kabinet sudah tersiar. Beberapa waktu lalu misalnya, di media sosial berseliweran poster yang menunjukkan susunan kabinet pasangan ini. Dalam poster itu muncul sejumlah nama beserta jabatan yang disebut akan mereka tempat kelak. Di pos Menteri Keuangan muncul nama pengusaha Wishnu Wardhana.
Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran telah membantah dan menyebut poster itu hoax. Gibran sendiri melalui media sosialnya juga membantah soal poster susunan kabinet tersebut.
Nama-nama dalam poster itu bisa jadi tidak benar, namun pembahasan mengenai susunan kabinet pasangan ini disebut-sebut memang sudah dilakukan, salah satunya untuk orang yang akan mengisi posisi Menteri Keuangan. Beberapa sumber CNBC Indonesia menyebut ada 4 nama yang sedang digodok untuk mengisi pos Kementerian Keuangan 1 itu.
Dua nama di antaranya adalah Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar; dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Sementara dua nama lainnya adalah Kartika Wirjoatmodjo yang saat ini menjabat Wakil Menteri BUMN dan ekonom senior Chatib Basri.
Keempat nama tersebut memang punya rekam jejak yang panjang untuk urusan ekonomi. Mahendra Siregar merupakan 'orang lama' di Kementerian Keuangan. Pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Mahendra sempat menjabat Wakil Menteri Keuangan pada 2011-2013. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Sejak 2022, dia didapuk menjadi pimpinan OJK yang mengawasi sektor perbankan dan pasar modal.
Sementara itu, Budi Gunadi Sadikin saat ini memang lebih dikenal sebagai Menteri Kesehatan yang menahkodai sektor kesehatan di tengah krisis Covid-19. Namun jauh sebelum itu, Budi Gunadi merupakan seorang bankir top. Lulus dari jurusan fisika nuklir Institut Teknologi Bandung (ITB), Budi memilih berkarier di sektor keuangan. Kariernya terus menanjak hingga berhasil menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri. Sebelum menjadi Menteri Kesehatan, Budi sempat menduduki jabatan Wakil Menteri BUMN.
Adapun Kartika Wirjoatmodjo atau akrab disapa Tiko merupakan pengganti Budi Gunadi Sadikin sebagai Dirut Bank Mandiri. Lulusan akuntansi Universitas Indonesia ini pernah memimpin PT Indonesia Infrastructure Finance dan menjadi Kepala Eksekutif Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Pada 2019, Presiden Jokowi menunjuk Tiko untuk menjadi Wakil Menteri BUMN menggantikan Budi Gunadi Sadikin.
Terakhir, Chatib Basri adalah Menteri Keuangan di era Presiden SBY pada periode 2013-2014. Sebelumnya, dia sempat menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 2012-2013.
Chatib dikenal sebagai akademisi, dosen dan ekonom yang cemerlang dan berpengalaman. Saat ini dirinya tengah menjabat sebagai komisaris PT Bank Mandiri Tbk. Tidak hanya itu, dia ditunjuk sebagai Governing Board Co-Chair untuk Pandemic Fund pada 2022.