Setiap orang khususnya yang terdidik memiliki tanggung jawab terhadap jalannya pemerintahan, termasuk juga atas penyelenggaraan pemilu. Baik itu orang di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintah.
Demikian dikatakan Co-Capten Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Sudirman Said saat menghadiri deklarasi Gerakan Rakyat Kawal TPS, di Wisma Amanat Rakyat di Jalan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2).
“Bila ada suatu penyimpangan atas jalannya pemerintahan dan demokrasi, sementara kita yang terdidik memilih membiarkan penyimpangan-pemyimpangan yang terjadi, maka kita bisa dianggap telah berkhianat atas esensi ilmu pengetahuan kita sendiri,” kata Sudirman.
Lebih jauh, Sudirman mengaku bersyukur, hari-hari ini kampus mulai bergerak dan terpanggil untuk menghadang ketidakadilan.
“Kelihatannya anjuran Bung Hatta telah diingat kembali, dimana setiap penyimpangan pasti ada koreksi. Setiap zaman, kalau penyimpangan sudah keterlaluan otomatis pasti akan ada koreksi," tegas Sudirman.
“Karenanya, saya tidak percaya terhadap kejahatan dan penyimpangan yang absolut. Karena kalau itu ada, maka kita tidak akan ada kemerdekaan di republik ini. Pasti Belanda terus yang memerintah,” sambungnya.
Sudirman juga mengaku bersyukur akhirnya koreksi alam itu sekarang muncul melalui suara-suara kampus dan para guru besar yang kelihatannya akan membuat perubahan.
Menurut Sudirman, kini seolah jalur perubahan sedang menemukan momentumnnya, dan hal ini akan menjadi angin pendorong yang membuat perahu perubahan semakin hari semakin cepat.
“Kita syukuri seluruh proses ini menurut saya betul-betul diatur oleh alam semesta. Sulit rasanya bagi kita sampai pada titik ini kalau tidak ada campur tangan Allah,” kata Sudirman mengenang lika-liku pencapresan Anies-Muhaimin.
“Nah, termasuk gerakan rakyat yang dideklarasikan hari ini. Kita semua akan berjuang bersama-sama dengan 1.176 simpul relawan Anies,” imbuhnya.