Sebanyak sembilan tokoh nasional mendapatkan penghargaan dari Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) atas kontribusi dan dukungan di masa pendirian organisasi perusahaan pers itu.
Kesembilan nama penerima JMSI Initiative Award tersebut diumumkan dalam syukuran HUT ke-4 JMSI di Roemah Djan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/2).
“Penghargaan ini diberikan kepada tokoh nasional yang mendukung inisiatif kami mendirikan JMSI sebagai upaya untuk ikut membangun ekosistem pers yang sehat dan profesional,” ujar Sekretaris Jenderal JMSI, Eko Pamuji.
Kesembilan penerima JMSI Initiative Award itu adalah Ustaz Abdul Somad, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur DKI Jakarta (2017-2022) Anies Baswedan, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri BUMN Erick Thohir.
Kemudian Ketua KPK (2019-2023) Firli Bahuri, budayawan Jaya Suprana, Ketua Dewan Pers (2019-2022) Mohamad Nuh, dan pengusaha nasional Tomy Winata.
Kesembilan tokoh ini akan diundang menghadiri resepsi HUT ke-4 JMSI yang akan diselenggarakan pada tanggal 19 Februari di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Eko menjelaskan, tokoh-tokoh ini memberikan dukungan dan kontribusi kepada JMSI yang dinilai dibutuhkan dalam mengembangkan kehidupan pers nasional dan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Bagaimanapun juga, pers yang profesional di era digital dan post truth ini adalah harapan dan pelita kita bersama. Suluh menuju cita-cita Indonesia Emas,” ujar Eko.
Selain kesembilan tokoh nasional ini, JMSI juga akan memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh daerah yang memberikan kontribusi berarti bagi pengembangan kehidupan pers di daerah. Penghargaan kategori itu juga akan diserahkan pada tanggal 19 Februari.
Sementara itu, Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa mengingatkan bahwa ruang JMSI untuk tumbuh dan berkembang masih sangat luas di usianya yang masih cukup muda. Dia mengingatkan agar anggota JMSI tidak berhenti untuk terus berinovasi dan berkolaborasi.
Teguh misalnya mencatat aplikasi SemuaNews yang diluncurkan bulan Juli 2023 lalu dapat digunakan sebagai instrumen pendorong peningkatan kualitas anggota. Karena hanya anggota-anggota yang telah memenuhi sejumlah syarat yang dapat bergabung di aplikasi itu.
Pada bagian lain Teguh menggarisbawahi peranan media menjelang Pemilu 2024 yang sudah di depan mata. Teguh mengutip laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyebutkan bahwa sejak tahun lalu hingga kini informasi bernuansa hoax dan ujaran kebencian juga politik identitas mengalami penurunan.
Namun, dia mengingatkan, pengelola media dan wartawan di garis terdepan harus tetap berhati-hati agar tidak terjebak pada diseminasi informasi yang mengandalkan kebencian semata.
Teguh percaya bahwa semakin dewasa kehidupan pers nasional, maka akan semakin berkualitas demokrasi yang dipraktikkan di Indonesia.
Pada bagian akhir, Teguh mengucapkan selamat berjuang pada pengurus JMSI yang ikut dalam kontestasi Pemilu 2024.
"Tidak ada larangan bagi pengurus JMSI yang bukan wartawan untuk ikut dalam kontestasi politik," ujar Teguh.