Sebuah video beredar di jejaring media sosial melihatkan anggota TNI yang cekcok hingga memukul rombongan pengantar jenazah yang mengenakan sepeda motor.
Kericuhan tersebut diketahui terjadi di depan Markas TNI AD Komando Daerah Militer (Kodam) XIII Merdeka, Teling Atas, Manado, Sulawesi Utara.
Peristiwa terjadi bermula warga Teling Atas protes dengan iring-iringan jenazah yang melintas. Terjadilah kericuhan antara warga setempat dan para pengantar jenazah.
Tak berselang lama, sejumlah anggota TNI yang melihat kejadian tersebut sempat menengahi kericuhan itu.
Namun saat mencoba melerai kericuhan tersebut muncul salah satu pengendara motor yang menggeber-geber motornya dengan knalpot brong.
Hal itu membuat sejumlah anggota TNI emosi dan memukul pengendara motor tersebut.
Mengutip dari Viva, Kepala Penerangan Kodam (Kependam) XIII/Merdeka Kolonel Mujahidin menyebut kericuhan tersebut berawal dari rombongan pengantar jenazah yang ugal-ugalan.
Akibat hal itu warga sekitar menjadi terganggu dan berakhir dengan aksi ricuh.
"Informasi saya monitor itu kejadiannya bermula antar warga. Jadi, ada warga setempat merasa terganggu karena iring-iringan ini berhenti di jalan itu. Dan, warga lain tidak bisa melintas. Di situlah kemudian bereaksi (kericuhan)," ujar Konolel Mujahidin dikutip Sabtu (6/1/2023).
Ia mengatakan bahwa aksi pemukulan yang dilakukan oknum TNI bukanlah penyebab utama. Menurutnya itu terjadi karena kericuhan antara warga setempat dan pengantar jenazah.
"Pemukulan oknum anggota ini terjadi setelah adanya kejadian utama. Karena bukan itu sebenarnya yang menjadi penyebab utama," ungkapnya.
Mujahidin menegaskan bahwa anggota TNI tidak akan bersikap arogan. Ia menyebut aksi pemukulan itu terjadi dari luar kendali.
"Sebenarnya sejak di awal anggota susah berupaya menahan emosi. Tapi hal-hal seperti ini kan tidak direncanakan," jelasnya.