Akun X Partai Socmed mengungkap sejumlah foto dan video yang memperlihatkan sisi lain dari kejadian dugaan penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.
Dalam sebuah thread yang diunggah pada Rabu (3/1/2024), akun tersebut mengungkapkan bahwa pendukung Ganjar-Mahfud meminum alkohol (ciu) sebelum konvoi keliling Boyolali.
Thread itu diberi judul ‘Mengungkap Fakta Dibalik Bentrokan Antara Pendukung Ganjar-Mahfud dan Anggota TNI’.
“Sebelumnya kita perlu paham dulu bahwa peristiwa itu terjadi saat kunjungan capres Ganjar Pranowo ke Kabupaten Boyolali yang merupakan kandang banteng, di mana pada pemilu sebelumnya PDIP memenangkan lebih dari 50% suara di sana,” tulis akun X Partai Socmed, Rabu (3/1/2024).
Akun itu kemudian melampirkan rundown safari politik Ganjar Pranowo selama di Boyolali pada 29-30 Desember 2023.
Partai Socmed kemudian mengunggah sebuah video dengan keterangan bahwa di hari pelaksanaan agenda safari politik Ganjar, disiapkan beberapa alkohol (ciu) untuk para pendukung Ganjar.
“Catatan: mobil yang membawa logistik ciu itu diparkir di Gedung Mahesa, gedung serbaguna milik Pemkab Boyolali,” ungkapnya.
Mereka akan melalukan konvoi keliling Boyolali dan menyambut kedatangan Ganjar. Motor dengan knalpot brong juga disiapkan untuk penyambutan. Penggunaan knalpot brong disebut menjadi salah satu ritual khas PDIP. Mereka juga disebut mendapat amplop.
Dalam video lain yang diunggah Partai Socmed, terlihat para pendukung capres Ganjar yang membawa motor dengan knalpot brong secara aktif dicekoki dengan ciu.
“Aksi ini dilakukan di depan Pemkab Boyolali, pas di gerbang masuk Pemkab,” tulis akun Partai Socmed.
Akun itu menyebut bentrokan terjadi lantaran pendukung Ganjar yang mabuk ciu dan menaiki motor dengan knalpot brong itu mondar-mandir terus menerus di Kodim 408.
“Sehingga terkesan sebagai bentuk provokasi,” katanya.
Menurut thread tersebut, anggota TNI di Kodim 408 sebelumnya sudah menghentikan aksi mondar-mandir dengan knalpot brong. Yang bersangkutan lalu dibawa masuk ke halaman Yonir dan diberikan arahan.
Namun, arahan itu tidak didengar dan relawan Ganjar-Mahfud tetap melanjutkan konvoi dengan knalpot brongnya
“Kesimpulan: Dari fakta-fakta yang kami berikan di atas ada prakondisi kerusuhan di mana peserta konvoi dicekoki miras dan menerima bayaran untuk ikut konvoi dengan motor knalpot brong,” tulis akun itu.
“Silahkan disimpulkan sendiri partai mana yang biasa kampanye dengan motor knalpot brong yang menganggu masyarakat itu,” lanjut akun itu.
Tanggapan TPN Ganjar-Mahfud
Menanggapi informasi tersebut, Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, tidak ingin memberikan komentar. Dia kemudian menyebut Partai Socmed sebagai akun buzzer.
“Bukan kapasitas saya komentari akun buzzer. Apalagi bukan orang yang jelas,” ujar Chico saat dikonfirmasi, Kamis (4/1/2024).
Dia menekankan kasus tersebut murni sebagai kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud.
“Kasus ini adalah kasus penganiayaan oleh oknum aparat TNI,” tandasnya.