Dalam debat Capres ketiga yang diadakan di Istora Senayan, Prabowo Subianto menekankan kembali komitmennya terhadap penerapan konsep "politik tetangga baik".
Dia menguraikan pendekatan ini adalah lanjutan dari tradisi politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, dengan tujuan utama menghindari keterlibatan dalam aliansi geopolitik yang merugikan.
"Harus punya pertanyaan politik luar negeri kita secara tradisi sejak awal kita merdeka adalah bebas aktif adalah non-blok tidak memihak tidak ikut blok-blok tidak ikut fakta ini akan saya teruskan dengan semua kekuatan kita akan mengamankan kepentingan nasional kita," ujar Prabowo, Minggu (7/1/2024).
"Saudara-saudara seribu kawan terlalu sedikit satu lawan terlalu banyak kita akan menjalankan politik tetangga baik saudara-saudara sekalian," tambahnya.
Prabowo menegaskan pentingnya menjalin hubungan harmonis dengan berbagai negara demi menjaga keseimbangan dan kepentingan nasional Indonesia.
Debat ketiga ini, yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), juga dihadiri oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Fokus utama debat ini adalah pada isu-isu seperti pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, dan geopolitik, merupakan kelanjutan dari debat pertama yang digelar pada 12 Desember 2023 di Kantor KPU.
Debat awal tersebut membahas tema-tema seperti pemberantasan korupsi, pemerintahan, hukum, HAM, demokrasi, pelayanan publik, dan kerukunan antarwarga.
Hasyim Asy’ari, Ketua KPU, mengatakan bahwa debat pertama mencakup isu-isu penting seperti pemerintahan, hukum, HAM, dan penguatan demokrasi. Post-debat, August Mellaz, seorang komisioner KPU, menyatakan perlunya evaluasi beberapa aspek, termasuk ukuran arena debat, pencahayaan, dan aspek penyiaran.
Sebagai respons, KPU berencana menyelenggarakan debat berikutnya di lokasi yang lebih sesuai, seperti sebuah hotel, untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.