Program daur ulang air bekas pakai (grey water) menjadi air bersih yang dapat digunakan kembali oleh warga akan segera dirintis. Program ini dapat menjadi salah satu cara menghemat air dan meningkatkan ketahanan air oleh masyarakat, terutama pada musim kemarau.
“Kami juga akan berusaha membuat proyek-proyek percontohan bagaimana air bisa didaur ulang. Air dipakai kemudian dibersihkan, dipakai lagi,” ujar Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto, saat acara penyerahan bantuan pipanisasi buatan Universitas Pertahanan RI di beberapa dusun di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12).
Tidak hanya daur ulang air, Prabowo juga berkeinginan tiap dusun membangun embung atau kolam-kolam penampungan air.
Selain bisa digunakan untuk menampung air hujan, kolam-kolam air itu juga untuk pengairan sawah dan lahan perkebunan.
“Saya juga sudah memberikan petunjuk kepada tim satgas (satuan tugas) air dari Universitas Pertahanan agar mengkaji terus bagaimana kita bisa meningkatkan bantuan air tidak hanya untuk kepentingan di rumah-rumah, tetapi juga bisa membantu pertanian, perairan, di dusun-dusun,” kata Prabowo.
Menhan Prabowo Subianto menyerahkan secara langsung bantuan pipanisasi di 5 titik yang terletak di 6 dusun. Yaitu Dusun Ciranjang Sawah di Kecamatan Cimanggu, Dusun Kuta di Kecamatan Purabaya, lalu Dusun Sindanghayu, Dusun Lembur Jami, dan Dusun Cimala di Kecamatan Jampang Kulon.
Total pipa air yang terpasang dalam program bantuan itu mencapai 30,55 kilometer, yang dapat dimanfaatkan oleh hampir 1.500 kepala keluarga (KK).
Program ini merupakan hasil penelitian dan eksplorasi, serta bagian dari program pengabdian masyarakat Satuan Tugas (Satgas) Air Universitas Pertahanan RI.
“Saya titip pesan, segala sarana, prasarana, yang sudah dibantu, diberikan itu, dijaga, dirawat supaya kegunaannya, manfaatnya, lebih lama," pungkas Prabowo.
Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyampaikan terima kasih secara langsung kepada Prabowo dan Rektor Universitas Pertahanan RI Letjen TNI Jonni Mahroza atas bantuan pipanisasi ini.
Dia menjelaskan dusun-dusun yang menerima bantuan pipanisasi merupakan daerah-daerah di selatan Sukabumi yang sulit terjangkau. Selain karena di daerah perbukitan dan akses jalan yang rusak dan terjal, di tempat-tempat itu juga kerap susah air terutama saat musim kemarau.
“Kami bersyukur bantuan ini sudah direalisasikan,” ucap Marwan.