Empat anak ditemukan tewas di dalam sebuah kontrakan di Gang Roman, RT 004/RW 003, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada hari Rabu (6/12/2023).
Empat korban itu berinisial Va (6), Sa (4), Aa (3), dan Ak (1), mereka semua anak-anak dari sang ayah, P (41) dan D (31), ibunya.
Keempat anak itu diduga tewas setelah dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri.
Salah satu tetangganya, Titin (49) mengungkap sejumlah fakta baru pembunuhan sadis tersebut, ia terakhir melihat 4 anak tersebut pada Minggu sore, 3 Desember 2023.
"Hari Minggu sore terakhir kelihatan," ungkap Titin kepada awak media di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).
Sehari sebelumnya, Sabtu, 2 Desember 2023, suami Titin sempat mendengar teriakan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Para warga sekitar pun mendengar, tetapi tak menemukan sumber suaranya.
Saat itu, pintu kontrakan P tertutup. "Pada dengar cuman dicari (sumber) suara enggak ada, pintu (kontrakan P) rapat," kata Titin.
"Yang dengar suami ibu dari musala, 'Jangan Pak, ampun'," sambung dia di Jagakarsa.
Setelah itu, Titin mengatakan bahwa ibu dari D menelpon dirinya untuk mengecek ke lokasi. Adapun adik dari D melaporkan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke pihak kepolisian.
"Sudah siang ya sudah gitu. Ibu tahunya ya itu karena dipanggil sama mamahnya si perempuan bahwa minta tolong bahwa anaknya di-KDRT," tambah Titin.
Lanjut dia, pada Rabu (6/12/2023) pagi dirinya mencium aroma yang menyengat dan sempat mengira bau itu dari bangkai tikus.
Titin pun melihat lalat hijau sekitar pukul 09.00 WIB di kaca kamar mandi kontrakan P.
"Nah ibu kemarin hari Rabu pagi (mencium) bau menyengat sampai pakai masker. Dibuka plafon ibu yang dekat AC, kirain ada bangkai tikus," kata dia.
Setelah itu, Titin langsung melapor ke pemilik kontrakan, Asmaro Dwi (64) soal bau tersebut. Dia meminta agar Asmaro dapat mengecek ke dalam rumah P dengan kunci serep, karena diketok-ketok tak ada jawaban.
Lebih lanjut Titin, Asmaro datang bersama Ketua RT 004, Yakub. Namun Asmaro tak memiliki kunci serep, akhirnya memanggil tukang kunci untuk membuka pintu rumah P.
Titin pun menyebut kakak dari P dan adik dari D datang ke lokasi. Lalu coba dibuka paksa oleh kakak dari P.
Namun Titin tak berani untuk masuk ke dalam rumah tersebut. Saat pintunya dibuka, kakak dari P melihat P di kamar mandi dengan kondisi berdarah.
"Adik istrinya lihat [empat] mayat di kasur itu, adik istrinya yang pertama. Baru Pak RT masuk, difoto sama Pak RT mayatnya," ujar Titin.
Atas kejadian tersebut, Yakub sebagai Ketua RT 004 melaporkan kepada Kepolisian Sektor (Polsek) Jagakarsa.
"Sekitar pukul 14.50 WIB pihak Polsek Jagakarsa menerima laporan dari masyarakat, terkait adanya bau busuk yang berasal dari rumah ini," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (6/12/2023).
Polisi pun menemukan pesan darah di TKP. “Puas Bunda, Tx for all,” isi pesan darah tersebut di atas keramik rumah.
Polisi juga telah menggelar olah TKP gabungan untuk mengungkap penyebab kematian empat bocah di sebuah kontrakan Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu malam (6/12/2023).
“Setelah dilakukan olah TKP awal oleh Polsek Jagakarsa, saat ini kami lakukan olah TKP secara kolaborasi dengan kedokteran forensik dan pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri,” ujar Ade kepada awak media, Kamis (7/12/2023).
Dari pemeriksaan sementara, empat korban yang tewas yaitu Va (6), Sa (4), Aa (3), dan Ak (1). Mereka ditemukan tewas berjejer di tempat tidur.
"Keempat anak ini adalah anak-anak dari saudara P dan istrinya saudari D ditemukan berjejer di tempat tidur dalam kondisi MD (meninggal dunia)," kata Ade.
Sedangkan Sang Ayah, P (41) ditemukan dalam kondisi terlentang dengan pisau, serta ada luka di tangannya. Sementara itu, istrinya, D (31) tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12/2023).
Ade menyebut pihaknya kini masih melakukan kolaborasi interprofesi untuk menyusut kasus tersebut. Dia masih belum bisa untuk membeberkan lebih lanjut atas kasus meninggalnya empat bocah di Jagakarsa.
"Akan kami laksanakan kolaborasi interprofesi antara dokfor (kedokteran forensik) kemudian labfor (pusat laboratorium forensik). Kami juga akan melakukan pemeriksaan psikolog forensik," ungkap Ade.
Teranyar, kepolisian tengah melakukan langkah autopsi terhadap empat jasad bocah yang ditemukan tewas di kediamannya kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan dugaan sementara keempat bocah itu didapati tewas sekira 5 hari sebelum ditemukan.
Hariyanto mengungkap dugaan temuan itu usai pihaknya melakukan pemeriksaan tingkat kebusukan pada jasad empat bocah tersebut.
"Ini kan 3 sampai 5 hari. Jadi kira-kiranya tidak pasti ya 3 sampai 5 hari lah," kata Hariyanto saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (7/12/2023)
Tak hanya itu, Tim Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati juga mendapati dugaan waktu kematian dari keempat bocah tersebut.
Pihaknya menduga keempat bocah tersebut tewas dalam waktu bersamaan hingga adanya tingkat kebusukan yang sama pada jasad tersebut.
"Jadi semua sama, artinya meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan," ungkap Hariyanto.