PT Telkom Indonesia (Telkom) terus menjalankan transformasi yang sudah dicanangkan perseroan sejak dua tahun terakhir. Salah satunya melalui strategi utama Five Bold Moves (5BM) yang mulai memperlihatkan sinyal positif.
Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya berharap ini menjadi potensi untuk keberlangsungan profitabilitas perseroan ke depannya.
Five Bold Moves perlu dilakukan untuk membangun keunggulan kompetitif di tiga pilar bisnis digital Telkom, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.
"Setelah implementasi FMC yang dilakukan pada Juli lalu, kali ini kami tengah mengakselerasi bisnis data center TelkomGroup untuk dapat semakin kuat, baik dari sisi kapasitas maupun kapabilitas," terang Budi dalam acara Public Expose Live 2023, yang dikutip Sabtu (1/12).
Inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) ditujukan untuk melayani permintaan broadband berkecepatan tinggi dan dapat diandalkan.
FMC diproyeksi dapat memperlihatkan hasil efisiensi yang baik sebagaimana yang direncanakan oleh perseroan. Begitu juga dengan nilai sinergi dari IndiHome dan Telkomsel yang sudah dipersiapkan dengan cermat.
"Diharapkan seiring proses dan waktu yang terus berjalan, potensi peningkatan revenue dari sinergi keduanya dapat menunjukkan hasil mulai awal tahun depan," harap Budi.
Untuk bisnis data center, kata Budi, saat ini kebutuhan para pelaku bisnis akan data center terus meningkat dari tahun ke tahun. Sementara itu, Indonesia sendiri juga diproyeksikan akan berkontribusi sebesar 40 persen dari ekonomi digital ASEAN pada 2025.
Telkom yang saat ini memiliki sebanyak 32 fasilitas data center melihat kondisi tersebut sebagai peluang yang sangat baik untuk menangkap potensi pemintaan pasar dan memperkuat posisi sebagai pemain data center terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara.