Presiden RI ke depan tak hanya punya kemampuan memimpin bangsa dan negara, tapi juga punya postur tinggi. Sementara Wakil Presiden RI bisa tak terlalu tinggi.
Demikian pendapat Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), dalam sambutan ketum parpol pengusung dan pendukung Ganjar-Mahfud di acara “Pemantapan Strategi 45 Hari Menuju Kemenangan” yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu malam (30/12).
“Sekarang zamannya presiden harus paling tinggi. Presiden yang akan datang harus paling tinggi di antara semua calon. Dan kedua, orang yang jadi wapres yang pendek cukup,” kata OSO.
Sebab, lanjut OSO, saat ini ada calon pemimpin yang tinggi badannya terlalu pendek. Menurutnya, kalau ada cawapres terkendala tinggi badan akan susah menjadi pemimpin.
“Ada orang pendek, pendek enggak cukup. Sori ya, kalau pendek enggak cukup, susah. Jadi, pendeknya harus pendek cukup,” ucap mantan Ketua DPD RI ini lalu disambut riuh tawa hadirin.
“Kok ketawa?” timpal OSO.
Lebih jauh, OSO menyebut bahwa kunci kemenangan Pilpres 2024 ada pada generasi muda dan perempuan.
“Anak muda kuncinya. Kedua, kita mau menang kan, jangan lupa cintai wanita. Kenapa? Wanita itu adalah ibu kita, yang melahirkan kita, yang membesarkan kita, yang menyusui kita. Itu sebabnya anak-anakku sekalian, saya rasa ini malam saya menjadi sangat muda," tandasnya.