Sebanyak 1.700 orang telah ditangkap dalam operasi besar yang dilakukan di 10 negara Asia, atas kasus penyelundupan senjata api ilegal.
"Lebih dari 1.700 orang ditangkap di 10 negara Asia dalam operasi besar melawan penyelundupan senjata api ilegal," kata organisasi kepolisian internasional Interpol di Lyon, pada Jumat (15/12).
Operasi tersebut, yang diberi nama Operasi Trigger-Salvo II, juga berhasil menyita lebih dari 700 senjata, ratusan suku cadang senjata, dan lebih dari 45.000 butir amunisi.
Mengutip Bernama, Sabtu (16/12), operasi gabungan yang diadakan pada 13-24 November itu bertujuan untuk mengganggu peredaran senjata api lintas batas dan mengungkap keterkaitan antara kelompok kriminal terorganisir transnasional, perdagangan senjata api, serta aktivitas teroris.
Menurut keterangan interpol, perdagangan senjata api ilegal paling banyak ditemukan di Asia Tengah, Selatan dan Timur, di mana perangkat tersebut memiliki harga murah, dan akses penyelundupan yang mudah.
"Hal ini dibuktikan di Pakistan, dengan beberapa ratus senjata api, suku cadang, dan amunisi ditemukan, terutama di provinsi-provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan, yang membuat sekitar 614 orang ditangkap," kata interpol.
Berkat operasi itu, interpol mengaku telah memiliki wawasan baru dan lebih luas mengenai rute yang digunakan truk dari Afghanistan untuk memindahkan senjata api dan amunisi ke Pakistan.