Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai memutuskan untuk menarik dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Keputusan untuk tidak membela KPK lagi dilakukan setelah mendengar kabar mantan Gubernur Papua, Luka Enembe meninggal dunia.
"Per hari ini izin undur diri untuk membela KPK selama satu tahun ke depan sampai komisioner baru terbentuk," kata Natalius Pigai kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/12).
Mantan Komisioner Komnas HAM ini mengulas, beberapa kali ia meminta kepada pihak berwajib membawa Lukas Enembe berobat ke luar negeri.
Namun meski menderita sakit parah, permintaan Pigai tersebut tidak pernah didengar, baik oleh KPK maupun pihak pengadilan.
"Saya berteriak-teriak minta LE (Lukas Enembe) diobati di luar negeri, ternyata proses hukum yang humanis sulit diterapkan," kritiknya.
Di sisi lain, sikap dukungan yang selama ini diberikan kepada lembaga antirasuah murni dan tulus. Penarikan dukungan ini dilakukan semata-mata karena kekecewaan terhadap komisioner saat ini.
"Saya selalu tulus bela pimpinan dan KPK agar negara ini bersih dan berwibawa karena kita berintegritas," tutupnya.
Lukas Enembe meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (26/12). Almarhum meninggal pada pukul 10.45 WIB karena komplikasi penyakit yang dideritanya.