Filipina kembali menuduh China telah menembakkan meriam air dan menabrak kapal pasokannya di Laut China Selatan hingga menyababkan kerusakan mesin yang serius.
Jurubicara Penjaga Pantai Filipina, Jay Tarriela pada Minggu (10/12) mengatakan kapal yang disasar oleh China merupakan Unaizah Mae 1 dan M/L Kalayaan.
“M/L Kalayaan mengalami kerusakan mesin yang parah. Bertentangan dengan disinformasi Penjaga Pantai China, UM1 ditabrak oleh kapal CCG,” kata Tarriela, seperti dikutip Reuters.
Insiden tersebut merupakan tabrakan kedua antara kapal Filipina dan China sejak Oktober di sekitar Second Thomas Shoal.
Sejauh ini pihak China belum memberikan komentar terkait tuduhan dari Filipina.
Sehari sebelumnya, Sabtu (9/12), Filipina juga mengecam tindakan ilegal dan agresif China setelah penjaga pantai mereka menembakkan meriam air ke kapal sipil milik biro perikanan Filipina.
Insiden itu terjadi ketika konvoi Natal yang terdiri dari sekitar 40 kapal Filipina mulai berlayar pada Minggu ke Second Thomas Shoal yang disengketakan.
Sementara itu, lebih dari 200 nelayan, pemuda dan kelompok masyarakat sipil telah bergabung dalam misi yang diselenggarakan oleh jaringan kampanye Atin Ito, sebuah advokasi yang dipimpin warga sipil untuk menegaskan hak-hak Filipina di Laut China Selatan.