Debat perdana Calon Presiden 2024 yang telah dilangsungkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ibarat sebuah film yang dipertontonkan kepada publik.
Publik bisa memperdebatkan isi film tersebut, namun tidak bisa mengubah cerita film yang ditayangkan. Begitu pula debat capres, para pendukung bebas memperdebatkan visi misi dan pemikiran masing-masing capres namun tidak bisa mengubah karakter setiap kontestan.
Demikian antara lain pandangan Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi dalam melihat fenomena masyarakat dan pendukung capres setelah debat perdana yang berlangsung Selasa kemarin (12/12).
"Tinggal penilaian kita, apakah film itu bagus atau tidak. Apakah film itu punya nilai buat kita atau tidak?" jelas Teddy kepada redaksi, Rabu (13/12).
Pandangan Teddy, tiga calon presiden memiliki karakter masing-masing yang terlihat dalam debat perdana. Seperti Anies Baswedan, dinilai sebagai karakter penyerang. Kemudian Prabowo menjadi karakter apa adanya.
"Sementara Ganjar jadi karakter orang yang penuh retorika. Tinggal kita sebagai penonton memilih, mana karakter yang kita sukai," jelas Teddy.
Oleh karena itu, tinggal masyarakat dibebaskan untuk menilai dan memilih mana karakter yang disukai dari setiap capres.
"Bukankah itu tujuan diadakan debat capres-cawapres? Tinggal biarkan masyarakat memilih karakter mana yang mereka sukai," tutupnya.