Kehadiran ayah dari almarhum Harun ar-Rasyid, korban meninggal pada kerusuhan Pilpres 2019, dalam acara debat perdana yang berlangsung di Kantor KPU pada Selasa malam (12/12), mencuri perhatian publik.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan sengaja menyertakan ayah Harun ar-Rasyid, karena menilai banyak peristiwa hukum yang luput untuk diusut pemerintah saat ini.
Jurubicara Muda Tim Nasional Pemenangan Capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Fachri Muchtar menegaskan, Anies berkomitmen menuntaskan kasus-kasus yang hingga kini tidak ada kejelasan.
"Seperti kasus KM 50 atau tragedi Kanjuruhan itu memang harus diusut tuntas. Termasuk kasus Harun ar-Rasyid," jelasnya saat ditemui Kantor Berita Politik RMOL di Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Riau, Rabu (13/12).
Kendati begitu, Fachri menegaskan kehadiran ayah dari almarhum Harun ar-Rasyid dalam debat perdana tidak ada maksud untuk mempolitisasi.
"Saya rasa nggak ada tujuan tertentu. Karena ayahnya Harun ingin mendukung Pak Anies," jelas Fachri.
Acara debat perdana capres yang berlangsung di KPU, Selasa (12/12), dengan tema Pemerintahan, Hukum, HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik dan Kerukunan Warga, berlangsung sengit dan penuh gagasan.
Masing-masing paslon memaparkan visi-misinya terkait tema tersebut. Anies pun bertekad ingin mengembalikan marwah negara hukum, bukan negara kekuasaan seperti yang saat ini terjadi.