Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo disebut tidak nyambung saat menjawab pertanyaan Duta Besar (Dubes) Jepang, Kenji Kanasugi dalam acara CSIS pada Selasa, 7 November 2023 lalu.
Dalam acara tersebut mulanya Ganjar menyampaikan gagasan terkait kebijakan luar negeri dan diplomatik yang akan diambil jika terpilih sebagai presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Kemudian, Ganjar membuka kesempatan bagi para hadirin untuk bertanya. Di kesempatan bertanya akhir, Kanasugi Kenji pun berdiri untuk bertanya.
Datang mengenakan batik berwarna cokelat, Kanasugi bertanya menggunakan bahasa Inggris terkait kebijakan luar negeri apa yang akan dilakukan Ganjar jika berhasil duduk di kursi Istana menggantikan Jokowi.
“Pertanyaan saya, apa yang akan Anda lakukan dalam kebijakan luar negeri Anda dibanding dengan kebijakan luar negeri presiden Joko Widodo?” ujar Kanasugi dilihat melalui YouTube CSIS Indonesia, Kamis, 9 November 2023.
Kanasugi penasaran terobosan atau perubahan apa yang bakal diambil Ganjar, Dia lantas menegaskan “Perubahan apa yang akan Anda lakukan dalam kepemimpinan Anda?”
Jawaban Ganjar Pranowo
Menjawab pertanyaan tersebut, Ganjar malah membagikan kisahnya saat mendampingi Kaisar Jepang, Naruhito ke Candi Borobudur pada bulan Juni lalu.
“Terima kasih pak Dubes, Kaisar bapak ternyata ramah sekali. Saya mengantarkan Kaisar melihat candi,” jawab Ganjar
Ganjar bercerita, saat itu ia diperingati oleh protokol untuk tidak berjabat tangan atau salaman dengan Kaisar. Namun, Naruhito malah yang menghampirinya untuk bersalaman.
“Dulu kami dikasih tahu ‘nanti tidak boleh salaman’ padahal kami ingin salaman, kami ingin jabat tangan dengan kaisar,” ucapnya
“Yang saya luar biasa biasa adalah, begitu kami berdiri, Pak Kaisar mendatangi kami dan mengajak salaman, itu sesuatu yang luar biasa" sambungnya
Setelah bercerita, Ganjar lanjut menjawab pertanyaan Kanasugi. Menurutnya seluruh kebijakan politik luar negeri Indonesia selalu sama dari masa presiden ke presiden.
“Apa yang beda? Karena politik luar negeri kita sebenarnya sama di (bawah kepemimpinan) seluruh presiden yang pernah menjabat di republik ini, tinggal (dipilih) mana yang kemudian dijadikan prioritas,” kata dia
Ganjar lantas memberikan contoh beberapa strategi politik bebas aktif yang diperankan Indonesia. Namun, ia tidak membeberkan apa strategi kebijakan luar negeri yang membedakannya dengan Jokowi.
Warganet sebut Ganjar nggak nyambung
Mendengar jawaban Ganjar, banyak warganet di media sosial yang menyebutnya tidak nyambung. Video potongan Ganjar menjawab pertanyaan Kanasugi pun viral di media sosial, salah satunya di Twitter atau X.
Di sana tidak sedikit warganet yang mengatakan bahwa Ganjar belum menguasai materi yang ditanyakan. Adapun, sebagian lagi malah menyorot kemampuan berbahasa Inggrisnya.
“Lebih keren kalau di Jawab pakai Bahasa Inggris bila penanya memakai bhs Internasional dalam bertanya mengingat forum yg audiens nya multi segmen DN maupun LN,” komentar salah seorang warganet
“Giliran ditanya serius o/ Dubes Jepang mengenai kemungkinan perubahan politik luar negeri pasca Jokowi malah jawabnya tentang ganjar yang pengen berjabat tangan dgn Kaisar Jepang saat berkunjung ke Candi Borobudur, malu2in nih ganjar,” kata warganet
“Ternyata jawabn ganjar g nyambung dan ini bkn kali pertama,” ungkap warganet
“Pake bahasa indonesia aja ditanya apa..jawab apa...apalg pake english,” tulis warganet
“Dijawab serius malah standup komedi...kocak nih orng..” celetuk warganet.