Anggota BPK, Achsanul Qosasi ditahan karena menerima uang Rp40 miliar. Ia ditetapkan tersangka ke-16 dalam kasus korupsi pengadaan menara BTS 4G di Kominfo
Hal tersebut membuat omongan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok soal BPK kembali diungkit. Saat ia menyebut BPK sering mencari kesalahan para pejabat untuk keuntungan pribadi.
Pegiat Media Sosial Rudi Valinka menyebut, penetapan tersangka Achsanul Qosasi membuktikan satu persatu pihak yang pernah berkonflik dengan Ahok dipermalukan.
“Kita sedang melihat satu persatu sedang dipermalukan,” kata Rudy dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (4/11/2023).
Diketahui, Ahok pernah menantang BPK untuk menunjukkan diri jika memang bersih dari korupsi. Eks Gubernur DKI Jakarta juga menyebut BPK sering mencari masalah agar bisa mendapatkan keuntungan pribadi dari pejabat-pejabat.
"Saya mau nantang semua pejabat di BPK yang ada. Bila perlu, buktikan pajak yang kalian bayar, harta kalian berapa, biaya hidup kalian, anak-anak Anda kuliah di mana, saya mau tahu semuanya. Kalau enggak bisa buktikan, ya enggak boleh jadi anggota BPK, dan kalian enggak boleh periksa orang karena kalian sendiri ada unsur masalah," kata Ahok, saat menjabat orang nomor satu di Jakarta
Saat menjadi Bupati Belitung Timur, Ahok mengaku pernah "diutak-atik" oleh BPK soal gaji serta uang operasional yang dia terima. Adapun gaji pokok yang dia terima saat menjadi Bupati Belitung Timur adalah Rp 7 juta dan uang operasional Rp 50 juta-Rp 60 juta.