Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Takziah ke Rumah Keluarga Korban Kecelakaan Super Tucano, Ini Ucapan Duka Menhan dan Menteri ATR/BPN

Takziah ke Rumah Keluarga Korban Kecelakaan Super Tucano, Ini Ucapan Duka Menhan dan Menteri ATR/BPN

Sebanyak empat prajurit terbaik TNI Angkatan Udara gugur dalam kecelakaan pesawat EMB 314 Super Tucano TT-3103 dan TT-3111 pada Kamis (16/11/2023) lalu.

Pesawat Super Tucano TT-3111 diawaki oleh Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono.

Sedangkan pesawat Super Tucano TT-3103 diawaki Mayor Pnb Yuda Anggara Seta dan Kolonel Pnb Subhan. (sebelum keempat almarhum mendapat kenaikan pangkat luar biasa atau KPLB)

Insiden ini mendapat perhatian banyak pihak, termasuk dua menteri Kabinet Jokowi: Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto dan Menhan Prabowo.

Hari Sabtu kemarin (19/11/2023), Menhan Prabowo menemui satu per satu keluarga 4 prajurit TNI Angkatan Udara (TNI AU) yang gugur dalam insiden jatuhnya pesawat Super Tucano, di kompleks perumahan Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh, Malang.

Pada momen itu, Prabowo menyampaikan bela sungkawa dan duka citanya kepada orang tua, istri, anak, serta keluarga para korban.

Khusus kepada anak-anak para prajurit yang gugur, Prabowo mengungkap keinginannya untuk membantu mereka semaksimal mungkin. Ia pun memberikan nomor telepon yang dapat dihubungi setiap saat.

“Kalau ada apa-apa silakan hubungi saya. Saya pasti akan bantu semampu saya,” ungkap Prabowo kepada para anggota keluarga.

“Ini anak-anak tanggung jawab saya. Mereka jadi anak asuh saya langsung,” sambungnya.

Hadi Tjahjanto Akui Kenal Korban Kecelakaan Super Tucano

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto melayat ke rumah duka empat prajurit yang gugur dalam kecelakaan pesawat Super Tucano TNI AU di Pasuruan Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023.

Didampingi Pembina IKAWATI Kementerian ATR/BPN, Nanny Hadi Tjahjanto, mantan Panglima TNI itu tiba di rumah duka sekira pukul 15.00 WIB.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Atas nama pribadi, keluarga, serta segenap jajaran Kementerian ATR/BPN mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas gugurnya empat Prajurit TNI AU," kata Hadi Tjahjanto.

"Secara pribadi saya mengenal mereka, doa saya semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan," kata Hadi yang juga mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) tersebut.

Turut mendampingi Hadi di antaranya sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian ATR/BPN.

Dalam insiden jatuhnya pesawat Super Tucano di Pasuruan pada Kamis (16/11) lalu, 4 prajurit TNI AU yang dinyatakan gugur adalah Marsma TNI (Anumerta) Subhan; Marsma TNI (Anumerta) Widiono; Kolonel Pnb (Anumerta) Sandhra Gunawan; dan Letkol Pnb (Anumerta) Yuda A. Seta.

Keempatnya mengawaki 2 pesawat Super Tucano asal Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Pesawat Super Tucano dengan tail number TT-3111 diawaki oleh Kolonel Pnb (Anumerta) Sandhra Gunawan sebagai pilot (frontseater) dan Marsma TNI (Anumerta) Widiono yang duduk di kursi belakang (backseater).

Sementara itu, Letkol Pnb (Anumerta) Yuda A. Seta bertindak sebagai pilot yang mengawaki pesawat Super Tucano TT-3103 dengan Marsma TNI (Anumerta) Subhan yang turut serta untuk terbang backseat.

Sebelum dinyatakan jatuh, kedua pesawat Super Tucano itu terlebih dahulu dilaporkan hilang kontak (lost contact) saat tengah melakukan latihan formasi rutin. 2 pesawat itu dipastikan berada dalam kondisi sangat baik dan laik terbang.

Sebagai bentuk penghargaan dari negara atas jasa-jasa dan pengabdian keempatnya, negara memberikan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB), naik setingkat lebih tinggi.

Tim Investigasi Cek 5 M

TNI Angkatan Udara membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab terjadinya kecelakaan jatuhnya dua pesawat Super Tucano Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang pada Kamis (16/11/2023).

Kepala Dinas Penerangan Marsma TNI R Agung Sasongkojati mengatakan tim tersebut dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan Dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU.

Tim tersebut, kata dia, akan melakukan investigasi dengan melihat sejumlah faktor.

"Faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M (Man, Machine, Medium, Mission and Management) secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat," kata Agung ketika dikonfirmasi Tribunnews.com pada Jumat (17/11/2023).

Tim akan memeriksa secara langsung kondisi pesawat pasca kecelakaan di lokasi kejadian.

Selain itu, lanjut dia, tim investigasi juga akan menjalani seluruh prosedur dalam menginvestigasi jatuhnya pesawat TNI AU, di antaranya kondisi cuaca pada saat kejadian, melakukan pemeriksaan seluruh personel yang terlibat dalam penerbangan dan berbagai kemungkinan lainnya.

"Dan terutama Flight Data Recorder pesawat yang merekam data penerbangan, data mesin, data komunikasi penerbang dan video penerbangan sampai detik terakhir berfungsi," kata dia.

"Semoga investigasi berjalan lancar agar kita semua bisa mencegah hal yang sama terulang," sambung dia.

Sumber Berta / Aritel Asli : tribunnews 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved