Elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming paling tinggi dalam Survei LSI Denny JA. Angkanya mencapai 40,3 persen.
Angka tersebut hampir dua kali lipat dari elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau pasangan AMIN yang hanya 20,3 persen. Juga menang telak dari Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang hanya 28,6 persen.
Pengamat Politik Nurmal Idrus mengatakan, elektabilitas mentereng Prabowo-Gibran dipengaruhi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Seiring dengan tingkat kepuasan pada Perintahan Jokowi yang juga tinggi.
“Saya pikir elektabilitas Prabowo Gibran ini terkonfirmasi dari angka kesukaan yang juga tinggi terhadap Jokowi,” ungkapnya kepada fajar.co.id melalui WhatApp, Selasa (21/11/2023).
“Jadi, itu linear karena persepsi bagus pemilih kepada Jokowi, akan lebih menguntungkan Prabowo,” tambahnya.
Elektabilitas Prabowo-Gibran itu, kata dia bisa bertanbah. Seiring banyaknya program Jokowi yang berdampak pada pemilih.
“Dengan makin banyaknya program pemerintahan Jokowi yang langsung menyentuh pemilih, maka itu jelas akan berkontribusi dengan elektabilitas Prabowo,” jelasnya.
Meski begitu, Direktur Nurani Strategi itu skeptis. Soal Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran.
“Masih sangat sulit memprediksi kemungkinan itu. Sebab, capres harus mencapai angka 50 persen + 1, jika ingin satu putaran. Untuk kondisi saat ini dengan jumlah swing voters yang masih tinggi, maka agak sulit memprediksi kemungkinan itu,” terangnya.
Namun yang pasti, ia meyakini Prabowo-Gibran memang pasangan kuat. Mengingat calon nomor urut dua itu mendapat keuntungan dari pengaruh Jokowi.
“Kondisi itu sudah jelas. Saya termasuk yang percaya dengan kondisi itu meski belum bisa dikatakan bahwa mereka akan menutup kontestasi ini dalam satu putaran. Karena menurut saya itu hal yang sulit dan memerlukan usaha keras,” tandasnya.
Sebelumnya, Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil survei elektabilitas terkini para capres dan cawapres dalam Pemilu 2024. Hasilnya, paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mempunyai elektabilitas tertinggi.
Survei digelar pada 6-13 November 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Para responden dipilih secara acak atau multistage random sampling. Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Adapun margin of error survei sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
LSI Denny JA memberi pertanyaan kepada para responden, 'Jika pemilu presiden dilaksanakan di saat survei kita kerjakan, siapakah dari 3 pasangan capres-cawapres ini yang dipilih?'.
Dari jawaban yang disampaikan, Prabowo-Gibran memperoleh elektabilitas 40,3%, Ganjar-Mahfud 28,6%, Anies-Muhaimin Iskandar atau pasangan AMIN 20,3%. Yang memilih opsi tidak tahu atau tidak jawab berada di angka 10,8%.
"Jadi jika pilpres dilaksanakan di saat survei kita kerjakan maka pasangan Prabowo-Gibran adalah pasangan capres-cawapres dengan elektabilitas tertinggi mencapai 40,3%, disusul Ganjar Mahfud 28,6%, dan pasangan AMIN di angka 20,3%, ada yang belum tentukan pilihan kruang lebih 10,8%," kata pembicara LSI Denny JA, Adjie Al Faraby, saat memaparkan survei, Senin (20/11/2023).
Adjie menyoroti secara khusus terkait Pilpres 2024 yang diprediksi memasuki 2 putaran. Dia menyebut dari elektabilitas yang ada, hanya pasangan Prabowo-Gibran yang sudah pasti masuk ke putaran kedua.
"Kita simpulkan bahwa kemungkinan pilpres akan diselenggarakan dalam 2 putaran pilpres, dengan data per hari ini, karena yang belum tahu atau belum jawab hanya tersisa 10,8%, dan dari data ini jika pilpres dilaksanakan dalam 2 putaran, maka pasangan Prabowo-Gibran adalah pasangan pertama yang lolos putaran kedua dengan angka 40,3%," ujarnya.
"Lalu pertanyaannya siapa pasangan lain yang ikut lolos bertarung dengan Prabowo-Gibran di putaran kedua? Dari data ini kita lihat bahwa sisa tiket masih akan diperebutkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin karena selisih elektabilitasnya hanya di bawah 10% atau tidak lebih dari 2 digit," lanjut dia.
