Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sehari Belasan Rumah dan Sekolah Hangus Terbakar

 

Sepekan terakhir, peristiwa kebakaran marak terjadi di Makassar. Terbaru, dalam sehari si jago merah mengamuk di dua titik dan menyebabkan belasan rumah dan satu bangunan sekolah hangus terbakar.

Kebakaran di titik pertama melanda pemukiman warga di Kampung Lepping, Jl Muhammad Tahir, Kecamatan Tamalate. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 30 Oktober, sekitar pukul 18.30 Wita.

Di sana, api dengan ganasnya menghanguskan sepuluh rumah warga. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran itu, meski kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Makassar sempat kewalahan akibat kerumunan warga di wilayah padat penduduk tersebut. Ada 17 armada yang dikerahkan, api baru bisa dikuasai sekitar pukul 20.00 Wita.

Untuk penyebab kebakaran sejauh ini masih dalam penyelidikan. Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga, diduga akibat lilin yang dinyalakan saat listrik di sekitar wilayah itu padam.

"Informasinya, ada lilin yang menjadi pemicu kebakaran, tapi ini belum bisa kita pastikan. Nanti pihak yang berwajib yang memastikan hal ini. Kami belum bisa menduga-duga," ujar Danton II Damkar Makassar Ramli, Senin malam, 30 Oktober.

Sementara itu, pada titik kedua, kebakaran melahap habis tiga gedung di SMPN 8 Makassar, Jl Batua Raya, Kecamatan Manggala.

Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Senin, 30 Oktober, sekitar pukul 21.27 Wita. Kejadian ini tidak berselang lama setelah kebakaran di titik pertama di Kampung Lepping.

Akibat kebakaran, seketika warga yang bermukim di sekitar sekolah dibuat panik. Mereka ketakutan api akan menjalar dengan cepat merambah pemukiman.

Beruntung petugas Damkar cepat menuju lokasi dan segera menguasai api. Sehingga sebelum benar-benar mengenai pemukiman, sudah dapat dipadamkan.

"Yang terbakar ini ada tiga ruangan. Itu ruangan guru hanya ada sound system. Ini gedung lama yang terbakar khusus ruang guru, semua perangkat dan buku-buku ini (rusak). Tapi sarana untuk di kelas masih tetap aman," ucap Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin.

Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, begitu juga fasilitas laboratorium yang dipastikan aman.

"Semua alat labolatorium aman. Alhamdulillah semua aman. Kerugian belum kita konfirmasi. Tidak ada korban jiwa," beber dia.

Dampak terparah dari kebakaran yang terjadi, ruangan guru SMPN 8 Makassar menjadi hangus terbakar. Kebakaran tersebut dipastikan pihak sekolah akibat korsleting listrik dari kipas angin di dalam ruangan itu.

"Penyebabnya adalah, pertama tentu dari korsleting listrik. Memang kan pukul 11.00 (siang, kemarin) itu terjadi pemadaman dari PLN. Nah nanti dia pukul 12.40 baru menyala. Jadi kan guru-guru sudah pulang," kata Muhyiddin.

Muhyiddin mengaku telah melihat rekaman CCTV di ruangan guru sebelum kebakaran terjadi. Dia menyebut api muncul dari kipas angin di dalam ruang guru yang mengalami korsleting listrik.

"Sementara yang ruang guru memang bangunan lama, kondisi instalasinya juga tidak bagus. Pada saat kembali buru-buru, dia (guru) tidak ada yang matikan (kipas angin). Jadi setelah tadi malam membuka CCTV kelihatan bahwa sumbernya dari listrik di kipas angin, di situ kelihatan meleleh," terang Muhyiddin.

Dalam insiden ini, Muhyiddin menyebut objek yang terbakar hanya ruang guru. Seluruh fasilitas dalam ruangan tersebut hangus terbakar.

Adapun akibat peristiwa kebakaran itu, aktivitas belajar mengajar siswa terpaksa dialihkan via daring sambil menunggu renovasi sekolah.

"Aktivitas sementara saya minta belajar dari rumah dahulu karena melihat kondisinya tidak steril. Kami minta semua guru untuk memberikan pembelajaran di rumah dahulu bagi siswa sambil disterilkan," ucap Muhyiddin.

Empat Kali Kebakaran

Dalam sepekan terakhir tercatat ada empat peristiwa kebakaran hebat yang terjadi di Makassar. Selain dua peristiwa yang terjadi Senin, kemarin malam, terdapat dua peristiwa lain yang juga terjadi sebelumnya.

Tepatnya Minggu, 22 Oktober, kebakaran terjadi di Jl Maccini Raya, sekitar pukul 22.06 Wita. Damkar menerjunkan 23 armada untuk biasa menguasai api.

Meski tidak berdampak cukup serius, kebakaran diwarnai dengan insiden tragis. Bokong seorang remaja 15 tahun tertusuk balok kayu.

Belakangan diketahui bahwa korban bernama Afgan. Dia tertusuk balok saat berupaya membantu warga untuk memadamkan api.

Ketua RT002/RW001, Kelurahan Maccini Parang, Kecamatan Makassar, Jaya Jumala, membenarkan peristiwa nahas itu. Ia mengatakan bahwa korban terjatuh karena membantu memadamkan api yang membakar rumah warga.

"Korban terjatuh dari atap rumah saat membantu pemadaman api," kata Jaya, beberapa waktu lalu.

Adapun setelah kejadian, Afgan langsung menjalani dibawa ke rumah sakit. Kondisinya saat itu dikabarkan kritis hingga harus mendapatkan penangan medis yang serius.

Selanjutnya, ada peristiwa kebakaran yang melanda Asrama TNI di Jl Baji Gau, Makassar, pada Minggu 29 Oktober, malam. Sebanyak sepuluh rumah di sana hangus terbakar.

Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan perihal penyebab kebakaran itu.

"Kebakaran ada memang, saya bisa membenarkan ada korban, tapi untuk detailnya nanti Kapendam yang jelaskan. Sepuluh los (rumah), penyebabnya masih diselidiki," kata Aris dikonfirmasi, kemarin.

Berdasarkan informasi, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.00 Wita, malam. Api dengan cepat menjalar ke beberapa rumah lantaran di kawasan itu rata-rata rumah warga terbuat dari bahan yang mudah terbakar.

Danton Damkar Makassar, Sudirman mengungkapkan, untuk dapat menjinakkan api, pihaknya harus menerjunkan sebanyak 24 unit armada Damkar Makassar.

"Dari Mako ada 17 unit armada, bantuan dari posko timur empat armada, tambahan armada dari ujung tanah ada tiga unit. Total ada 24 armada yang dikerahkan," kata Sudirman, saat dikonfirmasi awak media.

Menurut Sudirman, api dapat dikuasai setelah kurang lebih dua jam. Kata dia, pihaknya juga belum mengetahui penyebab kebakaran hebat itu. "Kurang lebih dua jam api dikuasai," tandasnya.

Telan Korban Jiwa

Dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di asrama di Jl Baji Gau, dilaporkan bahwa dua orang meninggal dunia. Korban jiwa tersebut yakni seorang ibu berinisial Jl (39) dan anaknya berinisial NH (3).

Keduanya tewas diduga karena tidak dapat menyelamatkan diri saat ganasnya kobaran api yang mengamuk di kawasan tersebut.

Saat petugas Damkar datang, kobaran api memang sudah membesar dan membakar sejumlah rumah. Mengakibatkan petugas kewalahan dan harus berjibaku selama dua jam untuk dapat memadamkan api.

"Kurang lebih dua jam sudah dapat dikuasai," kata Danton Damkar Makassar, Sudirman. Kedua korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Makassar.

Sumber Berita / Artikel Asli : fajar

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved