Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud hingga kini tengah mengumpulkan sejumlah bukti mengenai banyaknya tekanan yang dihadapi paslon presiden-wakil presiden nomor urut 3.
“Kita sedang menginventarisir bukti-bukti yang ada, dan kita sudah siapkan juga untuk langkah hukumnya, dan kita akan laporkan juga segera ke Bawaslu,” kata Direktur Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, saat jumpa pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara Nomor 19, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (20/11).
Ronny menyatakan, laporan tersebut nantinya akan dibawa ke pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti hal tersebut.
“Ke polisi, Bawaslu, ke pihak yang berwenang. Hari ini juga kita sudah ada yang laporkan kok dari Tim Pemenangan Nasional (ke Bawaslu),” kata caleg PDIP dapil DKI Jakarta II ini.
Sebelumnya, kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengakui banyak mendapatkan tekanan di berbagai daerah. Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud hanya salah satu contohnya.
Berkenaan dengan itu, PDIP pun mulai menjalin komunikasi dengan kubu capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) yang juga menghadapi hal yang kurang lebih sama.
“Oh, ya banyak. Kan juga ada kan itu sama, kita menyepakati dengan Amin juga, penggunaan suatu instrumen kekuasaan. Dalam konteks ini kami juga membangun komunikasi dengan Amin karena merasakan hal yang sama,” ucap Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, kepada wartawan di sela-sela konsolidasi TPN dan TPD Ganjar-Mahfud di Hotel Sari Pan Pacific, Jl. MH Thamrin No.6, Jakarta Pusat, Sabtu kemarin (18/11).