Pendekatan penanganan konflik di Papua harus dilakukan secara halus dan damai, seperti penanganan konflik di Aceh.
Demikian disampaikan calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, dalam acara Dialog Publik Muhammadiyah bersama Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/11).
Dalam pandangannya, selama ini aparat penegak hukum sudah menjalankan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Namun, dia memastikan, upaya pendekatan yang manusiawi akan didahulukan.
“Banyak aparat kita di sana menjadi korban. Jadi pendekatan saya kira harus sesuai dengan hukum. Tentunya kita ingin pendekatan yang halus. Sekarang kita ingin pendekatan, penyelesaian politik yang damai. Kita usulkan ke mereka, silakan tutup buku, tanggalkan senjata, kembali ke masyarakat,” tutur Prabowo.
Menteri Pertahanan RI ini menambahkan, Indonesia telah berhasil mengatasi konflik melalui "soft approach". Salah satunya konflik yang terjadi di Aceh.
“Kita sudah buktikan di Aceh, kita perang sekian puluh tahun, sekarang kita damai. Saya yakin kelompok-kelompok separatis itu sedikit. Mereka meneror kepada rakyat yang tidak bersenjata," katanya.
"Tapi benar, kita harus jaga masyarakat kita, pendekatannya harus manusiawi. Terus kita tawarkan supaya mereka menghentikan kekerasan,” demikian Prabowo Subianto.