Suhartoyo resmi menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi pada Senin (13/11). Ia dilantik menggantikan Anwar Usman yang dicopot dari Ketua MK akibat terbukti melanggar etik berat imbas putusan 90.
Suhartoyo memberikan pidato pertamanya sebagai Ketua MK. Ia meminta dukungan masyarakat untuk kembali memberikan dukungan kepada MK.
"Dengan penuh kerendahan hati, saya memohon kepada publik dan masyarakat luas agar kembali memberikan dukungan terbaiknya kepada MK sehingga kami dapat segera bangkit, kembali melangkah dan bekerja lebih cepat sesuai dengan harapan para pencari keadilan," kata Suhartoyo.
Suhartoyo menekankan, MK akan berusaha keras mengembalikan kepercayaan publik. Ia menyadari masalah ini bukan perkara mudah.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kepercayaan publik meskipun kami menyadari hal tersebut tidak mudah dilakukan seperti membalik telapak tangan," ucap dia.
Eks Ketua PN Jakarta Selatan ini sempat terisak dalam pidatonya. Suaranya bergetar ketika menyinggung para hakim MK yang lain dan para koleganya yang hadir dalam pelantikan ini.
"Kepada para kolega saya, yang mulia para bapak dan ibu hakim..," kata Suhartoyo terisak. Ia berhenti pidato selama beberapa detik.
"Mari kita membangun kembali sinergisitas, persaudaraan dan juga kebersamaan dalam bekerja," ucap dia dengan nada bergetar.
Eks Hakim PT Denpasar ini mengatakan, tuntutan publik yang besar harus dicapai bersama-sama. Ia memastikan MK akan meningkatkan kualitas putusan MK.
"Saya akan memperkuat dukungan penanganan perkara konstitusi sekaligus meningkatkan motivasi dan sense of belonging dari para pegawai MK agar tercipta suasana kerja yang semakin harmonis , terarah dan seimbang," kata Suhartoyo.