Partai politik koalisi pengusung tiga calon presiden saling klaim suara. Mereka semua optimis bisa memenangkan jagoannya di Sulsel.
Dari Koalisi Perubahan, Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid yakin betul pasangan AMIN bisa menang. Meski pada Pilpres 2019 lalu Prabowo mendominasi kemenangan di Sulsel.
Namun kata dia, Pilpres 2024 nanti kondisinya sudah berbeda. Rival Prabowo bukan cuma satu, melainkan dua, dan semua dinilai punya kapasitas mumpuni untuk menjadi pemenang di Pilpres.
Dia mengklaim, berdasarkan survei lapangan yang dia lakukan secara langsung, masyarakat Sulsel dominan mendukung AMIN. Nyaris hampir di semua daerah yang dia kunjungi mendukung jagoannya menjadi pemenang Pilpres.
"Kami masih yakin. Apalagi setelah turun ke lapangan, hampir semua daerah yang saya kunjungi bulan Oktober kemarin, masyarakat solid. Saya melihat dominan sekali mendukung AMIN,” ujarnya, kemarin.
Amri juga mengatakan, masyarakat sangat kompak memberi dukungan kepada AMIN dan dukungan mereka tidak ada yang dua kaki.
”Di dapil saya (Dapil Sulsel III) semua masyarakat sangat bulat suaranya dukung AMIN. Saya yakin pasangan ini bisa mengambil suara dari Prabowo-Sandi yang lalu,” terangnya.
Sementara dari kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM), mereka sudah ancang-ancang Prabowo-Gibran ditargetkan menang satu putaran dengan perolehan 60 persen suara di Sulsel. Itu ditegaskan langsung oleh Ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras.
"Pada dasarnya kami secara partai punya target masing-masing, sehingga kemudian angka moderatnya kita dapatkan di atas 60 persen dari kesepakatan semua parpol koalisi,” kata dia.
Begitu juga dengan kubu Ganjar-Mahfud. Mereka menargetkan menang di Sulsel, berapapun suara yang diperoleh. Itu ditegaskan oleh Ketua Dewan Kehormatan DPD PDIP Sulsel, Ansyari Mangkona.
”Pokoknya target kami menang total, berapapun jumlah suaranya. Saya baru saja dari lapangan, kondisi persaingan memang ketat. Jadi kalau menang, kami hanya tipis, kalah pun juga tipis,” jelasnya.