Para tokoh nasional yang terhimpun dalam Gerakan Kembali ke UUD 1945 asli (G-45) menggelar konferensi pers di Jakarta, Minggu (19/11). Gerakan ini menuntut agar bangsa ini segera kembali kepada UUD 1945 asli.
Presidium G-45, Din Syamsuddin menilai sejak bangsa ini menggunakan UUD 2002 atau UUD 1945 yang diamandemen empat kali periode 1999-2002 telah meninggalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.
“Untuk itu para tokoh nasional berkumpul di sini sebagai tindak lanjut pertemuan 7 November 2023 dan hingga kini, kita intens membahas masalah kembali ke UUD 1945 asli,” kata Din.
Menurut dia, kondisi bangsa yang sudah karut marut di segala bidang akibat penerapan UUD 2002. Maka sangat mendesak, agar bangsa ini kembali kepada rumusan awal pendiri bangsa yang tertuang dalam UUD 1945 asli.
“Ini sebagai solusi terhadap aneka masalah tantangan bangsa dan negara untuk masa yang akan datang,” jelasnya.
Din mengakui saat ini bermunculan berbagai gerakan kembali ke UUD 1945 asli. Maka dari itu dia berharap agar gerakan-gerakan itu bisa bertemu dengan tujuan dan niat yang sama.
“Kami menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa ide dan prakarsa kembali ke UUD 1945 asli telah diluncurkan oleh banyak pihak. Kami berkeyakinan, gerakan-gerakan kembali ke UUD 1945 asli akan bertemu di tengah jalan dan di ujung jalan,” ungkapnya.
“Kami dengan penuh kearifan juga membuka jalan untuk bertemu dengan simpul-simpul gerakan kembali ke UUD 1945 asli,” pungkasnya.
Turut hadir beberapa tokoh di antaranya, ekonom Anthony Budiawan, Nurhayati Assegaf, M. Hatta Taliwang dan beberapa aktivis lainnya.