Politisi Gerindra, Arief Poyuono menyebut bahwa bakal calon presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo lebih berpengalaman dalam hal berpolitik jika dibandingkan dua kontestan pilpres yang lain, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Hal itu dikatakan Arief Poyuono dalam acara podcast Total Politik yang ditayangkan pada 7 Agustus 2023 lalu.
Mantan Wakil Ketua Umum Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan Partai Gerindra ini mengatakan, Ganjar Pranowo adalah sosok petarung. Ganjar mengawali karier politik dari seorang aktivis ketika masih kuliah, hingga akhirnya masuk PDIP, terpilih menjadi anggota DPR RI dan Gubernur Jateng selama dua periode.
“Mas Ganjar itu petarung, bagaimana nggak petarung lewat DPR, petarung kan, di partai, jadi gubernur, petarung. Begini, Mas Ganjar itu meniti karier dari bawah, gitu kan. Dari sebagai seorang aktivis. Walaupun Anies juga aktivis 98, tapi pertarungan politiknya lebih pengalaman Ganjar,” kata Poyuono.
Poyuono juga membandingkan pengalaman berpolitik Ganjar dengan dua bacapres lain yaitu Prabowo Subianto dan Anies. Menurutnya, Ganjar lebih berpengalaman dibandingkan dua bacapres lain.
“Nah, Mas Bowo sama Mas Anies gabung politiknnya kapan? Ya duluan Mas Ganjar, ya kan? Mas Ganjar jadi anggota DPR RI tahun berapa? Mas Ganjar lebih matang bertarung gitu loh, Mas ganjar lebih ngerti bagaimana suara rakyat, gitu loh. Bukan saya gede-gedein Mas Ganjar ya, tapi ini fakta terjadi seperti itu,” imbuhnya.
Seperti diketahui, karir Ganjar Pranowo sebagai seorang politisi dimulai dari bawah. Awalnya, ketika masih menjadi mahasiswa baru di UGM, Ganjar bergabung dengan organisasi paling tua di Fakultas Hukum UGM, yakni Mahasiswa Justicia Club atau "Majestic-55" yang banyak anggotanya aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Kemudian pada semester dua Ganjar ikut dalam Gerakan Demokrat Kampus atau disingkat Gedek yang semakin mendekatkannya dengan dunia politik. Gedek memperkenalkannya dengan politisi PDI kala itu, Soetardjo Soerjogoeritno atau Mbah Tardjo. Pada masa-masa itu, Ganjar Pranowo mulai tertarik dengan isu-isu lokal hingga nasional.
Dalam setiap gerakan yang diinisiasi oleh Ganjar dan teman-temannya, dia gencar menentang rezim otoriter Orde Baru hingga memprotes kebijakan Rektor UGM periode 1986-1990, Koesnadi Hardjasoemantri. Tak disangka, Majestic-55 dan Gedek menjadi langkah awalnya untuk tiba di Senayan.
Usai beberapa tahun bergabung dengan PDI pada orde baru, akhirnya dia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PDI-P selama dua periode. Pada periode 2004-2009, dia menjadi anggota Komisi IV DPR RI untuk Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan).
Sementara, pada periode 2009-2013, dia menjadi Wakil Ketua Komisi II DPR RI Bidang Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan Dan Reformasi Agraria. Sebelum menjadi gubernur, dia juga mengabdikan dirinya sebagai Wakil Sekretaris Fraksi PDI-P DPR RI dari 2010-2013.
Setelah itu, Ganjar terpilih menjadi Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018 dengan dukungan jajaran Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Jawa Tengah. Selanjutnya Ganjar kembali terpilih menjadi Gubernur Jateng untuk periode 2018-2023 dengan perolehan suara 58.78 persen dengan 10.362.694 suara.
Sementara, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terjun ke dunia politik pada 2004 setelah sebelumnya diberhentikan dari dinas militer pada 1998. Sedangkan Anies Baswedan terjun ke politik praktis pada 2013 sejak mengikuti konvensi Partai Demokrat.