Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kenapa Israel Tetap Jadi Negara Maju meski Negaranya Perang?

 Israelis wave national flags as they gather at the Western Wall in the Old City of Jerusalem during the Israeli 'flags march' to mark

Israel adalah negara di Timur Tengah yang sering perang. Selain menjajah Palestina selama berpuluh-puluh tahun, Israel juga dikenal memiliki musuh dengan negara-negara tetangganya.

Terbaru, Israel kembali menjadi kecaman sebagian besar masyarakat dunia karena Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak seruan gencatan senjata dari Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan menegaskan bahwa gencatan senjata "tidak akan terjadi".

Biasanya, negara yang penuh dengan konflik mudah jatuh miskin karena ketidakstabilan politik bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi. Namun, hal ini tidak berlaku bagi Israel. Bahkan, negara Yahudi ini adalah negara maju.

Satu-satunya negara Yahudi di dunia ini sangat maju dalam harapan hidup, pendudukan, pendapatan per kapita, dan indikator indeks pembangunan manusia lainnya.

Melansir dari OECD, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel diproyeksikan tumbuh sebesar 2,9% pada 2023 dan 3,3% pada 2024. Peningkatan inflasi akan membebani pertumbuhan konsumsi swasta dan ekspor akan terhambat oleh pertumbuhan permintaan yang moderat di mitra dagang.

Selain itu, nilai PDB Israel pada 2023 menyentuh US$552,03 miliar atau sekitar Rp8.758 triliun (asumsi kurs Rp15.866/US$) dan PDB per kapita mencapai US$42.594 atau sekitar Rp675,8 juta per tahun.

Jika dibandingkan, Palestina memiliki PDB yang hampir 28 kali lipat lebih rendah daripada Israel, yakni hanya US$19,1 miliar atau sekitar Rp303,05 triliun. Selain itu, PDB per kapita di Palestina juga hanya US$5.722 atau sekitar Rp91,5 juta per tahun.

Sebenarnya, apa rahasia Israel menjadi negara yang makmur?

People enjoy the beach front in Tel Aviv, Israel, Saturday, May 22, 2021. A cease-fire took effect early Friday after 11 days of heavy fighting between Israel and Gaza's militant Hamas rulers that was ignited by protests and clashes in Jerusalem. (AP Photo/Oded Balilty)

People enjoy the beach front in Tel Aviv, Israel, Saturday, May 22, 2021. A cease-fire took effect early Friday after 11 days of heavy fighting between Israel and Gaza's militant Hamas rulers that was ignited by protests and clashes in Jerusalem. (AP Photo/Oded Balilty)Foto: Orang-orang menikmati pantai di Tel Aviv, Israel, Sabtu, 22 Mei 2021. (AP / Oded Balilty) (AP Photo/Oded Balilty)

Ada dua faktor yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Israel, yakni imigrasi dan arus masuk modal.

Melansir dari BBC, majunya industri di Israel tak lepas dari banyaknya tenaga ahli yang melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Dunia II untuk menghindari persekusi. Industri-industri yang sudah berkembang pesat di Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, bahan kimia, plastik, dan logam berat.

Negeri Yahudi tersebut terkenal dengan industri manufaktur yang paling maju sejak 1970-an. Israel tidak mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.

Lalu, berpindahnya orang-orang dari Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) ke Israel pada 1980-an membuat pusat-pusat penelitian untuk beragam perusahaan teknologi AS, seperti Microsoft, IBM, dan Intel semakin berkembang.

Kemudian pada 1990-an, para insinyur yang berpindah dari negara-negara bekas Uni Soviet ke Israel membuat negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil. Maka dari itu, tidak heran bila perusahaan-perusahaan baru di sektor teknologi semakin menjamur.

Sektor teknologi yang sebelumnya hanya menyumbang sebesar 37 persen dari produk industri langsung meningkat menjadi 58 persen pada 1985. Pada 2006, angka tersebut kembali meningkat menjadi 70 persen.

Banyaknya perusahaan besar di bidang teknologi otomatis menyumbang pemasukan besar untuk Pemerintah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, ataupun penyerapan jumlah tenaga kerja. Pendapatan tersebut belum termasuk royalti dari paten-paten yang dibuat di perusahaan Israel.

Selain itu, Israel diketahui menerima banyak pendanaan untuk pengembangan riset dan teknologi dari negara lain, seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Prancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, dan Jerman.

Meskipun memiliki sejarah konflik yang panjang dengan Palestina, Israel justru akrab dengan sejumlah negara Arab lainnya, salah satunya Uni Emirat Arab (UEA) melalui perjanjian perdagangan bebas dengan UEA.

Tidak hanya itu, Israel juga kerap mendapatkan dukungan dari sejumlah negara perihal perang sehingga kekuatan negara semakin bertambah.

Sumber Berita / Artikel Asli : cnbc

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved