Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jokowi Bahas Transisi Energi saat Beri Kuliah Umum di Stanford University

 

Kolaborasi dan langkah strategis merupakan kunci untuk menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin mengancam saat ini.

Begitu yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo ketika memberikan kuliah umum di Stanford University di San Fransisco, Amerika Serikat pada Rabu (15/11) waktu setempat.

"Kolaborasi sangat penting dan langkah strategis konkret sangat dibutuhkan. Tanpa itu tidak mungkin bagi kita untuk menjamin keberlanjutan satu-satunya bumi yang kita cintai," kata Jokowi, seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet.

Menurut Jokowi, perubahan iklim dan transisi energi merupakan hal yang sangat mendesak di tengah dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Untuk itu, ia dengan tegas menekankan bahwa Indonesia telah mengambil peran dan berkomitmen untuk mengatasi hal tersebut.

“Untuk Indonesia, tidak perlu ragu dan tidak perlu dipertanyakan komitmen kami. Indonesia walks the talk, not talk the talk,” tegasnya.

Data menunjukkan, hingga saat ini Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton. Hal tersebut diikuti oleh laju deforestasi Indonesia hingga tahun 2022 telah ditekan hingga 104.000 hektare.

Dalam satu tahun, Indonesia juga telah merehabilitasi kawasan hutan seluas 77.000 hektare, dan hutan bakau direstorasi seluas 34.000 hektare.

Kendati begitu, Jokowi menyoroti masih ada tantangan besar bagi Indonesia dan negara berkembang lainnya untuk melakukan tansisi energi, khususnya dalam transfer teknologi dan pendanaan.

Ia menjelaskan, pendanaan iklim yang seharusnya diberikan kepada negara-negara berkembang untuk melaksanakan transisi energi seharusnya lebih bersifat membangun, tidak hanya membebani sebagai utang.

“Sampai saat ini yang namanya pendanaan iklim masih business as usual, masih seperti commercial banks. Padahal seharusnya lebih konstruktif, bukan dalam bentuk utang yang hanya akan menambah beban negara-negara miskin maupun negara-negara berkembang," terang presiden.

Dalam upaya transisi energi, Indonesia telah melakukan berbagai hal. Salah satunya adalah melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung yang baru saja diresmikan di Waduk Cirata, Provinsi Jawa Barat.

PLTS ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 192 megawatt.

Ke depannya, Jokowi menuturkan, Indonesia akan terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga lingkungan dan transisi energi, termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Jokowi kemudian mengajak mahasiswa Stanford University untuk mengunjungi IKN dan melihat secara langsung proses serta perkembangan pembangunan di sana.

Sumber Berita / Artikel Asli : rmol

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved