Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Harga Batu Bara Mulai Bangkit Setelah Dibantu Amerika-Jerman

 Labourers load coal on trucks at Bari Brahamina in Jammu May 20, 2010. REUTERS/Mukesh Gupta/Files

Harga batu bara merangkak naik setelah menyentuh level terendah dalam 28 bulan atau sejak 23 Juni 2021. Rebound harga pasir hitam disebabkan oleh pengurangan nuklir Jerman yang memungkinkan kembali menggunakan batu bara dan The Fed yang menahan suku bunga memungkinkan ekonomi meningkat dan permintaan listrik industri menguat.

Merujuk pada Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember ditutup di posisi US$ 128 per ton atau menguat 1,19% pada perdagangan Kamis (2/11/2023).

Kenaikan ini belum mampu menembus level psikologis US$130 per ton, sehingga terdapat potensi harga batu bara akan menguji melewati level tersebut seiring permintaan yang menguat.

Kenaikan harga batu bara terjadi seiring dengan produsen listrik Jerman yang sedang bersiap menghadapi musim dingin pertama mereka tanpa tenaga nuklir, setelah menutup reaktor terakhirnya pada awal 2023 di tengah upaya berkelanjutan untuk memodernisasi sistem energinya.

Akibatnya, produsen listrik Jerman mungkin terpaksa meningkatkan produksi bahan bakar fosil seperti batu bara dan gas alam, sehingga meningkatkan emisi sektor ketenagalistrikan.

Penggunaan kembali bahan bakar fosil Jerman disinyalir menjadi faktor penguatan harga batu bara, sebab ini memungkinkan Jerman menambah pasokannya dengan impor untuk menyiapkan musim dingin mendatang.

China sebagai konsumen batu bara terbesar dunia diproyeksi International Energy Agency (IEA) bahwa puncak bahan bakar fosil Tiongkok pada 2024. China diperkirakan masih akan menambah penggunaan energi fosil untuk memenuhi kebutuhan tambahan.

Peningkatan permintaan ini memungkinkan China mencatatkan rekor produksi batu bara pada 2024. Peningkatan permintaan China sebagai pemain penting batu bara global disinyalir turut mendorong kenaikan harga.

Secara makro, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%. Kebijakan menahan suku bunga diperkirakan akan menjadi sentimen peningkatan pertumbuhan ekonomi, sehingga akan mendorong permintaan listrik industri semakin cepat.

AS sebagai patokan kebijakan suku bunga seluruh dunia tentu memiliki peran mempengaruhi kebijakan berbagai negara lainnya. Hal ini memungkinkan pertumbuhan ekonomi global yang akan semakin cepat ke depan dan mendorong kenaikan permintaan batu bara dunia.

Sumber Berita / Artikel Asli : cnbc

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved