Elektabilitas pasangan capres-cawapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' mengalami peningkatan menurut survei yang baru-baru ini dirilis. Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai peningkatan itu lantaran AMIN rajin melakukan roadshow dan bertemu dengan masyarakat di berbagai daerah.
"Kalau AMIN menguat (elektabilitasnya) mungkin salah satu faktornya karena selalu jalan, selalu roadshow ya, keliling sana sini ke banyak daerah menyapa masyarakat, menyapa publik," kata Ujang kepada Republika, Sabtu (11/11/2023).
Ujang mengatakan, roadshow yang dilakukan Anies dan Imin ke berbagai wilayah di Indonesia merupakan pendekatan yang meningkatkan elektabilitas. Sebab masyarakat menjadi makin mengenal, bahkan berinteraksi banyak dengan pasangan capres-cawapres.
"Pendekatan dari wilayah ke wilayah, daerah ke daerah, masyarakat ke masyarakat itu yang membuat elektabilitasnya naik. Bisa jadi salah satu faktornya itu dan tentu banyak faktor yang lain yang bisa dijelaskan untuk bisa melihat naik turunnya elektabilitas capres-cawapres. Saya sih melihatnya AMIN di tahap gerakan, AMIN yang sudah jalan bergerak menyapa rakyat dan itu dikenal oleh rakyat dan meningkatkan elektabilitasnya," jelas dia.
Sebelumnya diketahui, dua lembaga survei yakni Populi Center dan Poltracking Indonesia belakangan merilis hasil survei yang menyatakan, adanya kenaikan elektabilitas dari pasangan capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar. Adapun, Prabowo-Gibran menjadi pasangan dengan elektabilitas tertinggi dan pasangan Ganjar-Mahfud berada di urutan kedua survei.
Berdasarkan hasil survei yang digelar pada November 2023, teratas adalah pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan perolehan sebesar 40,2 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan pada September 2023, yang saat itu sebesar 30,7 persen. Sedangkan di posisi kedua adalah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan angka sebesar 30,1 persen.
"Kemudian Ganjar Pranowo-Mahfud MD di September 31,6 persen, kemudian bulan November sekarang 30,1 persen. Ada potensi penurunan," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam rilis daringnya, Jumat (10/11/2023).
Terakhir adalah pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar pada November 2023 sebesar 24,4 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 6,0 persen, dibandingkan saat September 2023 yang saat itu sebesar 18,4 persen.
"Anies-Muhaimin mengalami kenaikan cukup signifikan, artinya Anies-Muhaimin mengalami kenaikan 6,0 persen," ujar Hanta.
Poltracking Indonesia melakukan survei dengan wawancara tatap muka pada 28 Oktober hingga 3 November 2023. Jumlah responden sebanyak 1.220 orang yang sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024. Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error atau toleransi kesalahan sekira 2,9 persen. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Sementara itu, survei terbaru Populi juga menyebutkan angka elektabilitas pasangan capres-cawapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' mengalami peningkatan tipis. Kenaikan tipis itu di antaranya lantaran meningkatnya dukungan dari pemilih di Pulau Sumatera.
Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati mengatakan, elektabilitas AMIN mengalami sedikit kenaikan dibandingkan survei pada September 2023 lalu. Setidaknya ada tiga alasan yang menyebabkan elektabilitas pasangan tersebut naik tipis.
Pertama, elektabilitas top of mind Anies Baswedan sebagai capres dan Muhaimin Iskandar sebagai cawapres sedikit meningkat. Elektabilitas terbuka Anies Baswedan pada beberapa survei sebelumnya rata-rata hanya sebesar 14 persen, namun pada survei kali ini elektabilitas Anies Baswedan sebesar 18,2 persen.
"Sementara Muhaimin Iskandar juga meningkat dari 4,7 persen pada September menjadi 12,3 persen pada survei kali ini," kata Hartanto saat merilis survei Populi dengan tema 'Starting Point: Posisi Elektoral Jelang Kampanye Pemilu 2024' di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).