Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dugaan Mark up di Kemenhan Awal Prabowo Menjabat, Sampai Utus Orang ke Luar Negeri Untuk Cek Harga

Artikel

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar, mengatakan Prabowo menemukan dugaan korupsi di Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada awal-awal menjabat sebagai menhan.

"Hal (dugaan korupsi) itu terungkap setelah mengutus orang ke luar negeri untuk menelisik ke produsen alat utama sistem persenjataan (alutsista)," kata Dahnil Anzar di Jakarta, dikutip Minggu (19/11/2023).

Dahnil menambahkan saat Prabowo menjabat sebagai menhan, terdapat dugaan penggelembungan (mark up) anggaran yang cukup signifikan.

Berdasarkan dugaan tersebut, lanjut Dahnil, Prabowo memutuskan untuk membatalkan sejumlah kontrak demi mengamankan keuangan negara senilai triliunan rupiah.

"Pak Prabowo sudah melibatkan BPK, juga sudah melibatkan KPK untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan," tambah Dahnil.

Dengan demikian, dia menilai saat ini ada banyak pemotongan dalam proses belanja anggaran di Kemhan guna memutus dan mencegah upaya untuk menaikkan harga alutsista.

Dahnil melanjutkan bahwa dugaan mark up di lingkungan Kemhan yang ditemukan Prabowo itu mencapai hingga lebih dari 1.000 persen.

Oleh karena itu, pada awal masa jabatan Prabowo sebagai menhan, pengeluaran anggaran di kementerian tersebut mengalami penurunan setelah diambil sejumlah langkah pencegahan.

"Beliau duduk dan datang di Kementerian Pertahanan bukan dengan pengetahuan yang kosong. Pak Prabowo itu paham semua detail harga alutsista di seluruh dunia," kata Dahnil.

Terkait langkah hukum, Dahnil menegaskan bahwa dugaan penggelembungan anggaran di Kemhan menjadi wewenang aparat penegak hukum, seperti KPK dan Kejaksaan.

Namun demikian, dia menyoroti bahwa Prabowo telah mengambil langkah tegas dari segi administrasi sebagai menhan.

"Jadi, broker sedemikian rupa tidak diberikan ruang, sehingga praktik-praktik mark up itu sekarang agak sulit dilakukan," ujar Dahnil.

Sebelumnya, adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menceritakan bahwa saat awal menjabat sebagai Menhan, Prabowo melaporkan dugaan markup pembelian senjata ke Presiden Jokowi. Saat itu Jokowi kaget dan mendukung penuh langkah Prabowo menangani dugaan markup dengan potensi korupsi sebesar Rp 51 triliun.

"Pak Prabowo lapor ke Pak Jokowi mengenai korupsi di Kementerian Pertahanan, Pak Jokowi kaget. Dan Pak Jokowi bilang, 'Lanjutkan berantas korupsi di Kemhan terus dan saya dukung'," ucap Hashim di Hotel Merlynn Park, Jakarta, baru-baru ini.

Hashim kemudian mengisahkan, setelah melapor ke Jokowi, Prabowo kemudian membatalkan semua kontrak dengan potensi korupsi dengan nilai Rp 51 triliun itu.

Sumber Berita / Artikel Asli : tvone 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - GentaPos.com | All Right Reserved